TEMPO.CO, Jakarta - Semburan lahar panas melesat ke langit di La Palma Spanyol pada Kamis ketika awan beracun membumbung dari gunung berapi Cumbre Vieja menuju daratan dan membahayakan panen pisang yang menjadi penopang ekonomi pulai itu.
Dinding lava, yang berubah menjadi hitam saat terkena udara, telah maju perlahan ke barat sejak Minggu, menghanguskan segala yang dilaluinya termasuk rumah, sekolah, dan beberapa perkebunan pisang.
Para petani pisang di dekat Kota Todoque berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin hasil panen mereka, menumpuk truk mereka tinggi-tinggi dengan berkarung-karung pisang hijau, yang menjadi mata pencaharian banyak penduduk pulau.
"Kami hanya berusaha mengambil semua yang kami bisa," kata seorang petani yang menyebut namanya sebagai Roberto dari jendela mobil pikapnya, dikutip dari Reuters, 24 September 2021.
Sekitar 15% dari 140 juta kilogram pisang panen tahunan La Palma bisa terancam jika petani tidak dapat mengakses perkebunan dan merawat tanaman mereka, kata Sergio Caceres, manajer asosiasi produsen Asprocan, kepada Reuters.
"Tragedi besarnya adalah rumah hancur, di mana banyak dari mereka yang terkena dampak adalah produsen atau karyawan pisang, tetapi mata pencaharian mereka jauh di bawah bukit," katanya. "Beberapa perkebunan sudah ditutup."
Caceres mengatakan para petani sudah menderita kerugian dan memperingatkan bahwa jika lahar mencemari pasokan air, itu berpotensi menyebabkan masalah perkebunan selama berbulan-bulan mendatang.
Pulau La Palma menghasilkan sekitar seperempat dari pisang terkenal di Kepulauan Canary, yang memiliki status status asal yang dilindungi.
Kepulan asap dari gunung berapi yang meletus di taman nasional Cumbre Vieja, terlihat dari pesawat, di Pulau Canary La Palma, Spanyol 23 September 2021. [REUTERS/Jon Nazca]
Dengan lebih dari 200 rumah hancur dan ribuan orang yang dievakuasi tidak dapat kembali ke rumah, pemerintah daerah Kepulauan Canary mengatakan akan membeli dua pengembangan perumahan dengan gabungan 73 properti untuk mereka yang kehilangan tempat tinggal. Bank-bank Spanyol bersama-sama mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan rumah-rumah kosong yang mereka miliki di seluruh Kepulauan Canary sebagai tempat penampungan darurat.
Media properti Idealista memperkirakan gunung berapi sejauh ini telah menghancurkan properti senilai sekitar 87 juta euro (Rp1,4 triliun).
Para ahli awalnya memperkirakan lava akan menghantam Samudra Atlantik pada Senin malam, tetapi penurunannya telah melambat ke kecepatan glasial sekitar 4 meter per jam dan pihak berwenang mengatakan itu mungkin berhenti sebelum mencapai laut.
Ahli vulkanologi mengatakan gas dari letusan tidak berbahaya bagi kesehatan, tetapi gumpalan awan tebal sekarang meluas sekitar 4,2 km ke udara, meningkatkan kekhawatiran visibilitas untuk penerbangan. Bandara tetap buka tetapi pihak berwenang telah menciptakan dua zona pengecualian di mana hanya pesawat resmi yang bisa terbang.
Angin diperkirakan akan mendorong awan vulkanik ke timur laut ke seluruh Kepulauan Canary, semenanjung Iberia, dan Mediterania, menurut Badan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa.
Badan cuaca nasional AEMET mengatakan kualitas udara tidak terpengaruh pada tingkat permukaan dan mengesampingkan hujan asam yang jatuh di daratan atau Kepulauan Balearic dan bahkan tidak mungkin terjadi di pulau Canary.
Pihak berwenang La Palma telah memperingatkan orang-orang untuk membersihkan makanan dan pakaian untuk menghindari menelan abu beracun letusan gunung Cumbre Vieja.
Baca juga: Aliran Lava Gunung Berapi Spanyol Keluar dari Jalur yang Diprediksikan
REUTERS