TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis, akan membutuhkan waktu dan tindakan untuk memulihkan kepercayaan dalam hubungan dua negara setelah krisis yang dipicu oleh pembatalan kontrak kapal selam Prancis oleh Australia.
Prancis marah dengan keputusan Australia minggu lalu untuk memilih kesepakatan dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir, dan menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra untuk konsultasi.
Pertemuan Blinken dan Le Drian terjadi setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara melalui telepon pada Rabu dan sepakat untuk meluncurkan konsultasi mendalam untuk membangun kembali kepercayaan antara kedua sekutu NATO. Mereka juga sepakat untuk bertemu di Eropa pada akhir Oktober.
Le Drian mengatakan dia telah berdiskusi dengan Blinken di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, menyinggung syarat dan masalah utama yang akan dibahas selama konsultasi mendalam tersebut, menurut Reuters, 24 September 2021.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di sepanjang trotoar selama KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 11 Juni 2021. REUTERS/Phil Noble/Pool
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken dan Le Drian juga telah membahas kerja sama antara Amerika Serikat dan negara-negara Eropa termasuk Prancis di kawasan Indo-Pasifik.
Blinken mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis bahwa dia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Le Drian dalam konsultasi.
"Kami menyadari ini akan membutuhkan waktu dan kerja keras dan akan ditunjukkan tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan," kata Blinken.
"Saya yakin bahwa kepentingan kita bersama begitu kuat dan nilai-nilai yang kita bagi bersama begitu tak tergoyahkan sehingga kita akan terus maju dan menyelesaikan pekerjaan yang baik," katanya.
Sementara itu, pertemuan perdana Dewan Perdagangan dan Teknologi AS-UE (TTC) akan berjalan sesuai rencana minggu depan setelah sempat terancam gagal karena kemarahan Prancis atas pembatalan kontrak kapal selam senilai US$40 miliar (Rp570 triliun), Reuters melaporkan.
Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan untuk 27 negara Uni Eropa, mengatakan pada Kamis pertemuan di Pittsburgh akan berlangsung, dan kepala perdagangan UE Valdis Dombrovskis mengatakan di Twitter bahwa dia akan hadir.
Setelah Emmanuel Macron bertemu Joe Biden pada Rabu, Prancis setuju untuk mengirim duta besarnya kembali ke Washington dan Gedung Putih mengakui kesalahan dalam menengahi kesepakatan Australia untuk membeli kapal selam AS alih-alih kapal selam Prancis tanpa berkonsultasi dengan Paris.
Baca juga: Australia Akan Sabar Bangun Kembali Hubungan dengan Prancis
REUTERS