Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaum Sekuler Turki Kritik Erdogan karena Pakai Agama untuk Dongkrak Citra

Reporter

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan, didampingi Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas, berdoa selama upacara pembukaan sebuah masjid di Istanbul, Turki, 24 Mei 2019. [REUTERS/Murad Sezer/File Photo]
Presiden Turki Tayyip Erdogan, didampingi Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas, berdoa selama upacara pembukaan sebuah masjid di Istanbul, Turki, 24 Mei 2019. [REUTERS/Murad Sezer/File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum sekuler Turki mengkritik acara pembukaan kompleks pengadilan baru oleh Presiden Erdogan pada awal September karena ditutup dengan doa agama Islam, mengatakan tindakan itu bertentangan dengan konstitusi sekuler Turki.

"Jadikan karya luar biasa ini bermanfaat dan diberkati bagi bangsa kita, ya Allah," kata ulama Turki Ali Erbas dalam pidatonya, mengatalam bahwa banyak hakim telah "bekerja untuk menegakkan keadilan yang diperintahkan Allah".

Penampilan Erbas pada upacara 1 September di Ankara itu, mencerminkan profilnya yang meningkat sebagai kepala organisasi keagamaan yang dikelola negara dan pengaruh yang berkembang yang telah dicapai di bawah Presiden Erdogan.

Presiden Erdogan, yang memipin Partai AK pada politik Islam, telah melonggarkan pembatasan agama selama puluhan tahun oleh pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk. Dia kembali menempatkan Islam di panggung utama dalam kehidupan politik Turki.

Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas berdoa saat mereka berdiri di samping Presiden Pengadilan Kasasi Mehmet Akarca selama upacara pembukaan gedung pengadilan tinggi di Ankara, Turki, 1 September 2021. [Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidenan/Handout via REUTERS]

Tahun lalu Erbas menyampaikan khotbah pertama di Hagia Sophia di Istanbul setelah gereja Bizantium yang diubah menjadi museum, dalihfungsikan menjadi masjid. Dia melakukannya sambil menggenggam pedang, mengatakan ini adalah tradisi bagi para khotib di masjid-masjid yang diambil dengan penaklukan. Gereja itu direbut oleh pasukan Utsmaniyah pada tahun 1453.

Dikutip dari Reuters, 22 September 2021, Diyanet atau Direktorat Urusan Agama yang dikelola negara, memiliki saluran televisi sendiri yang merekrut 30 staf baru. Anggarannya, yang sudah menyamai anggaran kementerian rata-rata, akan naik seperempat tahun depan menjadi 16,1 miliar lira, menurut data pemerintah.

Erdogan lebih lanjut mendukung Erbas pekan lalu dengan memperpanjang masa jabatannya di Diyanet. Dia bersama Erdogan pada Senin kembali membacakan doa pada pembukaan gedung pencakar langit yang akan menampung diplomat Turki di New York.

Musuh politik Erdogan mengatakan profil Erbas yang berkembang bertentangan dengan konstitusi sekuler Republik Turki, dan menunjukkan presiden menggunakan agama Islam untuk meningkatkan citranya yang semakin menurun menjelang pemilu 2023.

"Sama sekali tidak dapat diterima jika Direktorat Urusan Agama digunakan secara politis oleh AKP," kata Bahadir Erdem, wakil ketua partai oposisi Iyi.

"Alasan Ali Erbas berulang kali membuat pernyataan yang mempolarisasi bangsa sangat jelas pemerintah menggunakan kepekaan agama dari mereka yang suaranya dianggap bisa menang," katanya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri salat Jumat di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 7 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 harian baru mulai meningkat dan melebihi 1.000 tepat setelah liburan Idul Adha. Kantor Pers Kepresidenan via REUTERS

Terlepas dari semakin menonjolnya Diyanet, kaum sekuler juga mengkhawatirkan peningkatan tajam di sekolah-sekolah keagamaan 'Imam Hatip', peningkatan 10% dalam jumlah masjid dalam dekade terakhir, pencabutan larangan jilbab Muslim di lembaga-lembaga negara dan penjinakkan militer Turki yang kuat, yang pernah menjadi benteng sekulerisme. Semuanya terjadi selama pemerintahan Erdogan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi kritik atas Diyanet, kepresidenan membagikan gambar Ataturk berdiri dalam doa di samping seorang ulama Muslim pada sebuah upacara di luar parlemen baru Turki 100 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa bahkan pendiri republik sekuler itu memberi ruang bagi agama di samping politik.

Oposisi utama sekuler Partai Rakyat Republik (CHP) menuduh Erdogan sengaja menggunakan Erbas untuk mengalihkan perhatian publik dari meningkatnya kesengsaraan ekonomi Turki.

"Dia telah menempatkan Ketua Direktorat Agama di lapangan seperti bidak," kata juru bicara CHP Faik Oztrak.

Konstitusi Turki mengatakan Diyanet harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip sekulerisme, tanpa mengungkapkan pandangan politik.

Ali Erbas, mantan profesor teologi yang menjabat pada 2017, belum menanggapi kritik secara langsung tetapi mengatakan perannya terbatas pada bimbingan agama.

"Sejalan dengan tugas yang diatur dalam konstitusi untuk 'mencerahkan masyarakat tentang agama', direktorat kami bekerja untuk menyampaikan kepada umat kami dengan cara yang paling benar prinsip-prinsip Islam," katanya dalam pidato pekan lalu.

Pesan itu tidak membuat para kubu sekuler puas.

"Kehadiran Erbas yang sering di sisi Erdogan mengungkapkan peningkatan yang sangat signifikan dari peran Islam Sunni dalam pemerintahan di Turki," kata Soner Cagaptay, seorang direktur di Washington Institute for Near East Policy.

"Tembok sekuler abad ke-20, yang didirikan oleh Ataturk dan dijaga oleh para penerusnya, yang telah memisahkan agama dan pemerintah, serta agama dan pendidikan, telah runtuh sama sekali," katanya.

Ali Erbas telah menimbulkan kontroversi di masa lalu. Tahun lalu sarannya bahwa homoseksualitas menyebabkan penyakit memicu bentrokan antara AKP Erdogan dan asosiasi pengacara Turki atas kebebasan berekspresi, tetapi dia mendapat dukungan dari sekutu nasionalis Erdogan, Devlet Bahceli.

Baca juga: Erdogan Umumkan Status Hagia Sophia sebagai Masjid

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

10 jam lalu

Kendaraan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, di Lebanon Selatan 9 Agustus 2024. REUTERS/Karamallah Daher
34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

Sebanyak 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL menyerukan perlindungan bagi pasukan perdamaian PBB di Lebanon


Ini Isi Nasihat Imam Besar Masjid Nabawi dalam Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal

2 hari lalu

Imam besar Masjid Nabawi Madinah Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi (kiri) didampingi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN dan Republik Demokratik Timor Leste Faisal Abdullah H. Amodi (kanan) menyampaikan paparan dalam kuliah umum di Kampus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 10 Oktober 2024. Dalam kuliah umum tersebut Imam Besar Masjid Nabawi mengupas isu-isu kontemporer dalam pendidikan Islam dan menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Islam moderat dalam konteks global saat ini. ANTARA/Muhammad Iqbal
Ini Isi Nasihat Imam Besar Masjid Nabawi dalam Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi menuturkan Islam tak pernah membedakan setiap orang meski ada perbedaan latar belakang di masing-masing individu.


Discord Diblokir di Turki, Apa Penyebabnya?

2 hari lalu

Logo Discord.
Discord Diblokir di Turki, Apa Penyebabnya?

Turki telah memblokir akses ke platform Discord sesuai dengan keputusan pengadilan


Islamic Movement Fest 2024: Bangkitkan Jiwa, Hadirkan Solusi

2 hari lalu

Islamic Movement Festival 2024
Islamic Movement Fest 2024: Bangkitkan Jiwa, Hadirkan Solusi

Koh Dennis mengingatkan bahwa setiap masalah dalam kehidupan dapat diatasi dengan bimbingan Islam.


Pimpinan Ponpes Darunnajah Ungkap Pesan Imam Besar Masjid Nabawi soal Pendidikan

3 hari lalu

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify (kiri) tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024. TEMPO/Hammam Izzuddin
Pimpinan Ponpes Darunnajah Ungkap Pesan Imam Besar Masjid Nabawi soal Pendidikan

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah mengungkap pesan Imam Besar Masjid Nabawi.


Tawarkan Keragaman Kuliner, Berlin Terpilih Sebagai City of The Year Food and Travel Awards 2024

4 hari lalu

Brandenberg Gate, Berlin, Jerman. Unsplash.com/Norbert Braun
Tawarkan Keragaman Kuliner, Berlin Terpilih Sebagai City of The Year Food and Travel Awards 2024

Penghargaan tersebut menyoroti peningkatan reputasi Berlin sebagai pusat budaya dan surga bagi pecinta kuliner


Erdogan: Israel Harus Membayar Harga Genosida di Gaza!

5 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan (kanan) dan Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya, menghadiri upacara penyerahan kendaraan baru kepada pasukan polisi dan polisi di Istanbul, Turki, 20 September 2024. REUTERS/Murad Sezer
Erdogan: Israel Harus Membayar Harga Genosida di Gaza!

Erdogan kembali bersumpah bahwa Israel harus membayar genosida yang telah dilakukan di Gaza selama setahun terakhir.


Turki Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak Soal Invasi Darat Israel ke Lebanon

10 hari lalu

Tangkapan video persiapan Divisi ke-98 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelum bergerak ke perbatasan Lebanon selatan untuk melakukan serangan darat terbatas pada 30 September 2024. Foto: IDF
Turki Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak Soal Invasi Darat Israel ke Lebanon

Kemlu Turki meminta Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan aturan hukum internasional dan mengambil tindakan atas invasi darat Israel ke Lebanon


Recep Tayyip Erdogan Peringatkan Jika Dewan Keamanan PBB Gagal Hentikan Serangan Israel di Gaza dan Lebanon

12 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukungnya menyusul kemenangannya pada putaran kedua pemilihan presiden di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki 29 Mei 2023. Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih sebagai presiden Turki pada putaran kedua pemilu presiden. REUTERS/Umit Bektas
Recep Tayyip Erdogan Peringatkan Jika Dewan Keamanan PBB Gagal Hentikan Serangan Israel di Gaza dan Lebanon

Recep Tayyip Erdogan minta penggunaan kekuatan militer diizinkan jika Dewan Keamanan PBB tak bisa hentikan rangkaian serangan Israel


Turki: Dengan Kematian Hassan Nasrallah, Israel Menyebarkan Perang ke Timur Tengah

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menghadiri pertemuan, di VIA Riyadh di Riyadh, Arab Saudi, 29 April 2024. REUTERS/Hamad I Mohammed
Turki: Dengan Kematian Hassan Nasrallah, Israel Menyebarkan Perang ke Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyatakan, dengan kematian Hassan Nasrallah, Israel menyebarkan perang ke luar Gaza, Palestina.