Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Pajaki Google, FB 12 Persen, Lebih Tinggi dari Indonesia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Facebook, Twitter dan Google +. REUTERS/Pawel Kopczynski
Facebook, Twitter dan Google +. REUTERS/Pawel Kopczynski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - DPR Filipina menyetujui RUU pengenaan pajak pada raksasa teknologi seperti Facebook, Google, Youtube, dan Netflix.

Dengan suara 167-6-1, anggota parlemen pada Selasa malam, 21 September 2021, menyetujui pengesahan RUU yang mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen pada transaksi digital di Filipina.

Ini akan membutuhkan penyedia layanan digital yang berbasis di luar negeri untuk menilai, mengumpulkan, dan mengirimkan PPN atas transaksi yang melalui platform mereka.

Pada Juli 2020, komite majelis rendah menyetujui RUU tersebut, yang akan mengenakan pajak pada perusahaan penyedia layanan atau barang digital melalui platform online. RUU serupa telah diajukan ke Senat.

RUU itu menargetkan pemasukan pajak 29 miliar peso (Rp8,25 triliun) untuk membantu mendanai langkah-langkah pemerintah  memerangi virus corona.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Filipina adalah pasar yang berkembang untuk perusahaan teknologi besar, karena warganya merupakan salah satu pengguna media sosial terberat di dunia.

Alphabet, Facebook, Netflix, Spotify dan Lazada atau Alibaba tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Ini mengikuti langkah serupa oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menghasilkan pendapatan dari layanan digital populer.

Tahun lalu, Indonesia mengenakan PPN 10 persen atas penjualan oleh perusahaan teknologi. Awal bulan ini, Thailand mulai memungut PPN dari perusahaan teknologi asing.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

30 menit lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

3 jam lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Aturan Penerimaan Pajak Ekonomi Digital, Ini Landasan Regulasinya

3 jam lalu

Aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) yang dapat digunakan untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara daring. TEMPO/Wawan Priyanto
Aturan Penerimaan Pajak Ekonomi Digital, Ini Landasan Regulasinya

Industri ekonomi digital terus mencuat, diketahui untung triliunan rupiah pemerintah terima dari hasil pajak ekonomi digital.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

6 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

7 jam lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Bukan LK21, Ini 13 Situs Nonton Online yang Aman untuk Menemani Sahur

1 hari lalu

Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won dalam poster drama Korea Queen of Tears. Dok. Netflix
Bukan LK21, Ini 13 Situs Nonton Online yang Aman untuk Menemani Sahur

Ada banyak situs nonton online film baik secara legal maupun ilegal contohnya seperti LK21.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Baru Dua Tahun Rilis, Google Hentikan Penjualan Smartphone Pixel 6a

1 hari lalu

Google Pixel 6 (kiri) dan Google Pixel 6 Pro (kanan). Kredit: GSM Arena
Baru Dua Tahun Rilis, Google Hentikan Penjualan Smartphone Pixel 6a

Google hilangkan Pixel 6a dari laman penjualan Google Store. Sinyal untuk berfokus ke pemasaran produk baru?


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

1 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.