Aktivis Perempuan ke PBB: Jangan Mau Ditipu Taliban Soal Hak Perempuan

Suasana Sidang Umum PBB ke-76 di Markas Besar di New York, 21 September 2021. Timothy A. Clary/Pool via REUTERS
Suasana Sidang Umum PBB ke-76 di Markas Besar di New York, 21 September 2021. Timothy A. Clary/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis dan musisi asal Afghanistan Sonita Alizadeh memperingatkan peserta Majelis Umum PBB untuk tidak mudah percaya terhadap ucapan Taliban soal hak-hak perempuan. Menurutnya, komunitas internasional perlu bergerak segera mendesak Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan di Afghanistan dibanding menunggu mereka menepati janji soal hak perempuan.

"Jangan mau tertipu oleh topeng yang ditunjukkan Taliban di berita. Kita tidak punya waktu (untuk menunggu)," ujar Alizadeh saat mengikuti Majelis Umum PBB secara virtual, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa waktu setempat, 21 September 2021.

Taliban, saat mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada Agustus lalu, berjanji akan berubah dibanding pemerintahan mereka pada periode 1996-2001 lalu. Beberapa janji mereka adalah pemerintahan yang lebih inklusif, terbuka, dan menghormati hak-hak asasi warga Afghanistan terutama perempuan.

Perempuan, pada pemerintahan awal Taliban di Afghanistan, dibatasi hak-haknya. Mereka tidak bebas bekerja, bersekolah, dan bahkan ada yang dilarang untuk keluar rumah seorang diri. Ketika Taliban mengambil alih Afghanistan lagi, perempuan-perempuan setempat khawatir hal itu terulang.

Realita di lapangan membuktikan kekhawatiran tersebut. Taliban tidak menempatkan satupun figur perempuan di pemerintahan. Di sekolah, pemisahan gender dilakukan. Selain itu, sektor di mana perempuan boleh belajar ataupun bekerja juga dibatasi menjadi sektor medis dan pendidikan. Adapun Taliban berdalih mengacu pada Syariat Islam.

Alizadeh melanjutkan dengan meminta komunitas internasional untuk tidak mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan hingga hak-hak perempuan dipenuhi. Di luar isu hak-hak perempuan, Taliban juga perlu memenuhi hak-hak warganya untuk mendapat akses ke internet.

"Kita semua tahu apa yang perlu dilakukan. Pertanyaan besarnya, siapa yang berani mendorong itu diwujudkan?" ujar Alizadeh.

Bulan lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa keinginan Taliban untuk diakui secara internasional adalah satu-satunya daya tawar untuk mendorong pengakuan terhadap hak-hak perempuan. Tanpa pengakuan internasional, Taliban tidak akan diterima di event-event internasional ataupun mendapat bantuan dana dari lembaga-lembaga moneter dengan mudah.

Baca juga: Taliban Kirim Surat Ingin Ikut Sidang Majelis Umum PBB di New York

ISTMAN MP | REUTERS








PBB: Taliban Tangkap Penganjur Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan

22 jam lalu

Siswa sekolah dasar perempuan meninggalkan sekolah setelah kelas di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra
PBB: Taliban Tangkap Penganjur Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan

Matiullah Wesa selama bertahun-tahun mengadvokasi pendidikan anak perempuan, sementara Taliban melarang perempuan bersekolah.


Ramadan di Afghanistan: Jangankan Berbagi, untuk Kebutuhan Keluarga Sendiri Saja Sulit

2 hari lalu

Suasana pasar di Kabul saat Ramadan, 21 Mei, 2020. REUTERS/Mohammad Ismail (File Foto)
Ramadan di Afghanistan: Jangankan Berbagi, untuk Kebutuhan Keluarga Sendiri Saja Sulit

Ketidakstabilan ekonomi menyebabkan banyak keluarga di Afghanistan kesulitan membeli makanan selama Ramadan, apalagi untuk berbagi.


Finlandia Tawarkan Perjalanan Gratis untuk Belajar tentang Kebahagiaan

4 hari lalu

Pemandangan Aurora disebabkan oleh lontaran massa koronal pada Matahari yang menerangi langit di atas Lapland di Rovaniemi, Finlandia 15 Maret 2023. Courtesy of All About Lapland/Alexander Kuznetsov/Handout via REUTERS
Finlandia Tawarkan Perjalanan Gratis untuk Belajar tentang Kebahagiaan

Finlandia menduduki puncak United Nation World Happiness Report atau Laporan Kebahagiaan Dunia 2023 PBB


PKS-PBB-PPP Soroti Jokowi Larang Bukber Pejabat

5 hari lalu

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan sambutan dalam Rakernas PKS 2023 di Jakarta, Jumat, 24 Februari 2023. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 24 sampai 26 Januari 2023 yang beragendakan konsolidasi persiapan menghadapi Pemilu 2024 dan penegasan Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden yang diusung PKS pada Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS-PBB-PPP Soroti Jokowi Larang Bukber Pejabat

PKS, PBB dan PPP menyoroti larangan Jokowi soal soal bukber alias buka puasa bersama. Apa kata mereka?


PBB dan PPP Kritisi Larangan Bukber, Pemerintah Bisa Dituduh Anti-Islam

5 hari lalu

Yusril Ihza Mahendra. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PBB dan PPP Kritisi Larangan Bukber, Pemerintah Bisa Dituduh Anti-Islam

PBB dan PPP mengkritisi larangan bukber, karena Pemerintah dapat dianggap menghalangi acara berkaitan dengan umat Islam, bahkan dituduh anti-Islam.


Kisah Adam Malik: Diplomat Ulung, Wartawan dan Tokoh Empat Zaman

5 hari lalu

24_seni_adammalik
Kisah Adam Malik: Diplomat Ulung, Wartawan dan Tokoh Empat Zaman

Pada 23 Maret 1978, Adam Malik jadi Wakil Presiden. Dia dipercaya Soeharto untuk mendampinginya sebagai ganti Sultan Hamengku Buwono IX. Ini jejaknya


Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

5 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

Hari Meteorologi Sedunia tahun ini mengusung tema 'The Future of Weather, Climate and Water across Generations'.


PBB Ingatkan Jangan Konsumsi Air Berlebihan: Bisa Kuras Dunia

6 hari lalu

Potret kanal yang mengering di Venesia, Italia, 17 Februari 2023. Italia secara keseluruhan tengah menghadapi kekeringan. REUTERS/Manuel Silvestri
PBB Ingatkan Jangan Konsumsi Air Berlebihan: Bisa Kuras Dunia

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemerintahan di seluruh dunia supaya mengelola air dengan lebih baik.


Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

6 hari lalu

Warga mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa di Desa Akbar, Provinsi Paktika, Afghanistan, 23 Juni 2022. Ini merupakan gempat paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade. REUTERS
Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

Gempa dirasakan di area seluas lebih dari 1.000 kilometer oleh sekitar 285 juta orang di Pakistan, India, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan


Inggris Selidiki Pasukan Khusus SAS dalam Pembunuhan di Afghanistan

6 hari lalu

Seorang bocah Afghanistan menyaksikan seorang tentara Inggris berpatroli di provinsi Helmand, Afghanistan selatan 20 Juni 2006. REUTERS/Ahmad Masood
Inggris Selidiki Pasukan Khusus SAS dalam Pembunuhan di Afghanistan

Kemhan Inggris menyelidiki keterlibatan pasukan khusus SAS dalam kasus dugaan pembunuhan di Afghanistan.