TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Nigeria pada Senin, 20 September 2021, memutus sementara jaringan komunikasi di sejumlah wilayah di Sokoto. Keputusan itu diambil setelah meletup ketegangan melawan kelompok bersenjata, yang menyebar, di wilayah barat laut Nigeria.
Kelompok-kelompok bersenjata di Nigerai sering melakukan penculikan dengan uang tebusan atau yang disebut oleh warga setempat bandit. Dalam setahun terakhir, kelompok bersenjata ini sudah menyebar ke wilayah barat laut Nigeria, mereka menculik lebih dari seribu pelajar dari sekolah-sekolah, rumah sakit, rumah dan menculik di jalanan.
Sejumlah wanita yang berhasil lolos dari penculikan Boko Haram di Damasak, Nigeria, 24 Maret 2015. Militan Boko Haram telah menculik lebih dari 400 perempuan dan anak-anak Nigeria dari wilayah Damasak. REUTERS/Joe Penney
Muhammad Bello, Kepala Penasehat wilayah Sokoto untuk media dan publik, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi Nigeria untuk memblokir layanan komunikasi di 14 titik pemerintah daerah Sokoto.
Sebelumnya pada awal bulan ini, pemerintah daerah Sokoto menutup beberapa jalan yang digunakan oleh pengendara motor, menutup sementara perdagangan hewan dan melarang mengendarai motor dengan tiga orang. Semua itu dilakukan bagian dari upaya mengendalikan bandit.
Sokoto berbatasan dengan negara bagian Zamfara, salah satu negara bagian yang paling buruk dengan kasus penculikan massal pada murid-murid dari sekolah. Mereka diculik oleh kelompok bersenjata yang meminta uang tebusan dan beroperasi dari kamp-kamp terpencil.
Baca juga: Remaja di Amerika Bertemu Ibu Setelah 14 Tahun Diculik
Sumber: Reuters