TEMPO.CO, Jakarta - Aliran lava dari letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau Canary, La Palma Spanyol lebih buruk dibanding perkiraan. Dikutip dari kantor berita Reuters, otoritas setempat memutuskan untuk mengevakuasi lebih banyak orang lagi dari kota El Paso karena khawatir mereka akan ikut terdampak.
Kemarin, total ada 5000 orang dievakuasi. Hari ini, otoritas Spanyol mengungsikan 1000 orang lagi dari permukiman Tacande Alto, El Paso karena aliran lava yang seharusnya mengarah ke pesisir malah mengarah ke permukiman karena munculnya kerak baru di turunan gunung Cumbre Vieja.
"Lava yang seharusnya menuju laut telah melenceng dari jalur seharusnya," ujar Wali Kota El Paso, Sergio Rodriguez Fernandez, Selasa, 21 September 2021.
Selain memaksa 6000 orang untuk mengungsi dari huniannya, letusan gunung Cumbre Vieja juga merusak 150 rumah. Ratusan rumah tersebut habis terbakar aliran lava.
Meletus pada Ahad kemarin, gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau Canary, La Palma menyemburkan lava hingga ratusan meter ke udara. Lava tersebut kemudian menghujani Pulau Canary sebelum membanjiri kawasan permukiman di sana yang beberapa hari sebelumnya dihajar gempa bumi.
Per berita ini ditulis, tidak ada korban jiwa ataupun korban luka-luka dalam peristiwa di Pulau Canary. Walau begitu, otoritas dan warga setempat tetap waspada mengingat aliran lava belum menunjukkan tanda-tanda berhenti.
Sejumlah pakar berkata, ketika lava gunung berapi Cumbre Vieja mencapai lautan, hal itu akan memicu lebih banyak ledakan dan asap beracun. Oleh karenanya, pengawasan di kawasan perairan juga diperlukan. Otoritas maritim Spanyol dikabarkan sudah mengosongkan kawasan perairan hingga dua mil dari titik terdampak letusan.
Baca juga: Lava Gunung Cumbre Vieja Lahap Permukiman, Ribuan Warga Spanyol Diungsikan
ISTMAN MP | REUTERS