TEMPO.CO, Jakarta - PM Australia Scott Morrison memastikan bahwa dirinya tidak akan menemui dan berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela acara Majelis Umum PBB, New York, pekan ini. Ia berkata, momennya belum pas untuk itu.
"Belum ada kesempatan untuk itu pada saat ini. Namun, saya yakin kesempatan itu akan datang juga nantinya," ujar Morrison kepada wartawan di New York, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 21 September 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, tengah terjadi krisis diplomatik antara Prancis dan Australia. Pemicunya adalah proyek pengadaan kapal selam nuklir yang diteken Australia via kesepakatan trilateral AUKUS dengan Amerika dan Inggris.
Kesepakatan itu menimbulkan konflik karena Australia kemudian membatalkan proyek pengadaan belasan kapal selam diesel senilai US$40 miliar dengan Prancis. Prancis merasa dikhianati dan mengklaim Australia tidak memberi tahu mereka jauh-jauh hari soal rencana pembatalan tersebut.
Sebagai respon atas sikap Australia, Prancis menarik duta besarnya dari Australia dan Amerika. Selain itu, Prancis menuntut klarifikasi dari kedua negara.
Sejauh ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron diagendakan berbicara dengan Presiden Amerika Joe Biden pekan ini. Walau begitu, belum ada pernyataan apapun dari mereka soal potensi pertemuan dengan Morrison.
Uni Eropa memberikan dukungan kepada Prancis di tengah konflik itu pada Senin kemarin. Dan, Uni Eropa pun mengatakan bahwa sikap Australia mengancam kerjasama perdagangan bebas di antara mereka. Australia dan Uni Eropa diagendakan membahas kesepakatan perdagangan itu Oktober nanti.
Baca juga: Korea Utara Sebut Proyek Kapal Selam Nuklir Australia - Amerika Berbahaya
ISTMAN MP | REUTERS