TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berencana membuka pintu perbatasan udara untuk pelancong dari 33 negara, yang sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin virus corona. Gedung Putih mengatakan keputusan ini bagian dari pelonggaran aturan pencegahan virus corona.
Akan tetapi, Amerika Serikat masih akan memperketat lalu-lintas pelancong di wilayah darat. Amerika Serikat memperpanjang pengetatan aturan di wilayah perbatasan Kanada dan Meksiko sampai 21 Oktober 2021.
Dengan pengetatan aturan ini, maka perjalanan yang tidak mendesak atau urgent, tidak diperkenankan. Belum ada indikasi apakan akan diberlakukan pelonggaran aturan bagi mereka yang sudah suntik vaksin virus corona, yang ingin melintasi perbatasan lewat jalur darat.
Warga resah setelah Presiden Trump menerapkan kebijakan larangan masuk bagi pelancong atau pendatang yang baru tiba dari 25 negara di Eropa demi menekan virus corona. Sumber: Reuters
Amerika Serikat pada awal tahun lalu memberlakukan aturan ketat bagi masuknya pelancong ke negara Abang Sam itu. Pelancong dari sebagian besar negara di dunia, termasuk puluhan ribu WNA yang punya sanak-saudara atau aktivitas bisnis di Amerika Serikat, dilarang masuk negara itu gara-gara pandemi.
Pada Senin, 20 September 2021, Gedung Putih mengatakan aturan itu sekarang dilonggarkan. Pelancong dari Cina, India, Brasil dan sebagian besar negara Eropa bisa masuk Amerika asalkan sudah suntuk dua dosis vaksin virus corona. Aturan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Sama seperti negara-negara lain, Amerika Serikat akhirnya mencabut serangkaian larangan. Keputusan Amerika Serikat itu disambut positif negara – negara sekutu.
Pelancong dari 26 negara Schengen di Eropa, yang sudah imunisasi vaksin virus corona, sekarang bisa masuk Amerika Serikat. Pelancong dari Cina, India, Afrika Selatan, Iran dan Brasil, juga bisa masuk negara itu.
Jeff Zients, Ketua Satgas penanganan Covid-19 di Amerika Serikat, tidak mengungkap tanggal pasti kapan pelonggaran ini persisnya akan diberlakukan. Dia hanya mengungkap kemungkinan awal November 2021. Amerika Serikat juga saat ini masih mempertimbangkan kebijakan baru lainnya.
Baca juga: Sekolah di China Ditutup Akibat Puluhan Siswa Terkena Virus Corona
Sumber: Reuters