Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Salah Sasaran Drone AS di Kabul: Permintaan Maaf Saja Tak Cukup

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Sebuah rumah tinggal yang hancur setelah serangan diduga roket di Kabul, Afghanistan, 29 Agustus 2021. Ini merupakan serangan kedua dilakukan oleh pasukan AS di Afghanistan sejak bom bunuh diri ISIS menyerang bandara pada hari Kamis, menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan. REUTERS/Stringer
Sebuah rumah tinggal yang hancur setelah serangan diduga roket di Kabul, Afghanistan, 29 Agustus 2021. Ini merupakan serangan kedua dilakukan oleh pasukan AS di Afghanistan sejak bom bunuh diri ISIS menyerang bandara pada hari Kamis, menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat akhirnya mengakui bahwa serangan drone di ibukota Afghanistan, Agustus 2021, yang menewaskan 10 masyarakat sipil dalam satu keluarga, salah sasaran.

"Penyelidikan kami sekarang menyimpulkan bahwa serangan itu adalah kesalahan yang tragis," kata Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, dilaporkan Reuters, 18 September 2021.

Serangan itu dilakukan pada 29 Agustus 2021 setelah pembom bunuh diri ISIS-K menyasar gerbang Bandara Kabul, yang menyebabkan 169  warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas.

Pentagon mengatakan serangan drone 29 Agustus menargetkan seorang pengebom bunuh diri ISIS-K. Namun kenyataannya 10 warga sipil termasuk tujuh anak menjadi korban.

Keluarga korban menilai permintaan maaf Washington tidak cukup. Aimal Ahmadi, yang putrinya Malika, tiga tahun, jadi salah korban ketika rudal AS menghantam mobil kakaknya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keluarga menuntut Washington menyelidiki siapa yang menembakkan drone dalam serangan Kabul.

“Saya kehilangan 10 anggota keluarga saya. Saya ingin keadilan dari Amerika Serikat dan organisasi lain,” katanya, Sabtu, 18 September 2021. "Kami adalah orang-orang yang tidak bersalah, kami tidak melakukan kesalahan."

Berbicara kepada kantor berita The Associated Press, Ahmadi mengatakan AS harus menghukum personel militer yang bertanggung jawab atas serangan itu.

“Tidak cukup bagi kami hanya permintaan maaf,” kata Ahmadi. “AS harus menemukan orang yang melakukan ini.”

Pengemudi kendaraan yang menjadi sasaran, Zemerai Ahmadi, adalah karyawan lama di sebuah organisasi kemanusiaan AS. Tidak ditemukan bukti yang mendukung pernyataan Pentagon bahwa kendaraan tersebut berisi bahan peledak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rudal itu menghantam ketika mobil Corolla putih itu memasuki jalan masuk rumah keluarga dan anak-anak berlari untuk menyambut Zemerai.

Menurut McKenzie, AS sedang mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran ganti rugi kepada keluarga korban.

Sehari setelah serangan itu, anggota keluarga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 10 orang yang terbunuh berusia antara dua hingga 40 tahun.

“Mereka adalah anak-anak yang tidak bersalah dan tidak berdaya,” kata Ahmadi saat itu.

McKenzie mengatakan keputusan untuk menyerang sedan Toyota Corolla putih, setelah melacaknya selama sekitar delapan jam, dibuat dengan "keyakinan yang sungguh-sungguh" - berdasarkan standar "kepastian yang masuk akal" - bahwa itu merupakan ancaman segera bagi pasukan AS di bandara Kabul.

Mobil itu diyakini membawa bahan peledak di bagasinya, katanya.
Tapi Ahmadi bertanya-tanya bagaimana rumah keluarganya bisa disalahartikan sebagai tempat persembunyian ISIS-K.

“AS dapat melihat dari mana-mana,” katanya tentang kemampuan drone AS. “Mereka dapat melihat bahwa ada anak-anak yang tidak bersalah di dekat mobil dan di dalam mobil. Siapapun yang melakukan ini harus dihukum.”

Bahkan ketika bukti menunjukkan sebaliknya, pejabat Pentagon menegaskan bahwa serangan itu telah dilakukan dengan benar, untuk melindungi pasukan AS yang tersisa di bandara Kabul menjelang penarikan terakhir pada hari berikutnya, pada 30 Agustus 2021.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

1 jam lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

14 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

17 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

22 jam lalu

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA/REUTERS
Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

1 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah