TEMPO.CO, Jakarta - Raja Willem-Alexander meresmikan monumen Holocaust di Kota Amsterdam pada Minggu, 19 September 2021. Monumen itu untuk mengenang 102.163 warga negara Belanda yang menjadi korban Holocaust, yakni pembantaian pemeluk Yahudi di Eropa oleh Nazi.
Itu adalah monumen Holocaust pertama yang dibangun di Belanda. Monumen di rancang oleh Daniel Libeskind, 75 tahun, yang punya sanak-saudara menjadi korban pembantaian.
Sejumlah korban Holocaust berada di ranjang di barak di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau saat akan dibebaskan pada 1945 di Polandia. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Monumen Holocaust ini persisnya terletak di jantung Ibu Kota Belanda dan labirin yang terbuat dari dinding bata, jika dilihat dari atas akan terbaca ‘untuk mengenang’, yang tertulis dalam bahasa Ibrani.
Setiap batu bata bertuliskan nama – nama mereka yang tewas di kamp-kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II. Itu adalah monumen pertama yang dibangun untuk mengenang seluruh korban Holocaust dari seluruh penjuru Belanda dalam satu monumen.
Baca Juga:
“Ini memberikan perasaan bahwa mereka (korban) benar-benar pernah ada,” kata Hetty de Roode, yang orang tuanya pemeluk Yahudi.
Abang dan adik de Roode, meninggal di kamp. Sedangkan do Roode selamat karena bersembunyi ke rumah sebuah keluarga di utara Belanda. Sebagian besar pemeluk Yahudi di Belanda, deportasi selama pendudukan Jerman.
“Ini adalah sebuah halaman hitam dalam sejarah negara kita. Ini mendesak kita untuk mempertanyakan apakah kita harus melakukan lebih banyak upaya untuk mencegah terulangnya kejadian seperti ini dan menyadari bahwa hari-hari anti-Semitisme selalu ada,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Baca juga: Direktur Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat karena Lelucon Tentang Holocaust
Sumber: Reuters