TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Suriah Ali Ayyoub melakukan kunjungan ke Yordania pada Minggu, 19 September 2021. Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama sejak konflik Suriah meletup satu dekade silam.
Kunjungan kenegaraan ini terjadi setelah Angkatan Bersenjata Suriah merebut kembali benteng di selatan Suriah, yang dikuasi kelompok pemberontak. Bukan hanya itu, Suriah juga pada bulan ini kembali memegang kendali di wilayah Deraa atas bantuan mediasi dari Rusia sehingga serangan militer habis-habisan bisa dicegah. Deraa adalah sebuah kota di selatan Damaskus.
Pejuang mujahidin Horan, mengisikan bubuk mesiu pada rudalnya sebelum menembakan rudal saat bertempur dengan pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad di Deraa, Suriahm 11 Januari 2016. Pertempuran terjadi untuk membuka tekanan di kawasan Madaya. REUTERS/Alaa Al-Faqir
Di Yordania, Menteri Pertahanan Ayyoub bertemu dengan Panglima Militer Yordania Yousef Hunaiti. Keduanya membahas situasi di Deraa dan upaya untuk memberantas terorisme serta penyelundupan narkoba di kawasan.
“Pembicaraan ini adalah hal yang penting untuk meningkatkan koordinasi dalam mengatasi semua permasalahan umum yang muncul,” demikian keterangan Militer Yordania.
Raja Yordania dalam kunjungan ke Rusia pada Agustus 2021 lalu, memuji upaya Presiden Rusia Vladimir Putin yang ikut membantu meredam konflik Suriah dengan cara mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad sehingga kondisi Suriah sekarang sudah stabil. Yordania dikenal sebagai sekutu setia Amerika Serikat.
Yordania selama bertahun-tahun diduga mendukung kelompok pemberontak yang mengendalikan wilayah selatan Suriah hingga sebuah operasi dilakukan oleh Angkatan Darat Suriah pada 2018. Operasi itu dibantu oleh Angkatan Udara Rusia dan militan, yang mendapat bantuan dari Iran, untuk merebut Deraa.
Baca juga: 2 Menteri dari Australia Kunjungan ke Indonesia, India, Korsel, dan Amerika
Sumber: Reuters