TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus pemimpin dunia akan berkumpul di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pekan ini menghadiri sidang ke-76 Majelis Umum PBB yang dimulai Selasa, 21 September 2021.
Sekitar sepertiga kepala negara dan pemerintahan dari 193 anggota PBB absen karena pandemi Covid-19, termasuk Presiden Joko Widodo yang akan menyampaikan pidatonya secara virtual.
Fokus bahasan pada sidang masih berkisar peningkatan upaya memerangi perubahan iklim dan pandemi COVID-19, yang tahun lalu memaksa pertemuan digelar secara daring.
Menurut Reuters, 19 September 2021, Amerika Serikat berharap sidang dilakukan secara online untuk mencegah PBB jadi sumber penyebaran virus corona. Namun Presiden Joe Biden akhirnya akan datang langsung menyampaikan pidatonya.
Peserta sidang diminta pernyataannya telah divaksin, meskipun mereka tidak perlu menunjukkan bukti.
Meski begitu pemerintah kota New York menyiapkan tempat vaksin bergerak di halaman gedung PBB untuk memberikan suntikan kepada peserta seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang menolak vaksin karena menganggap sudah kebal setelah sempat positif Covid-19.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Reuters bahwa diskusi seputar berapa banyak diplomat yang mungkin telah diimunisasi menggambarkan "betapa timpangnya vaksinasi saat ini.
Dia mendorong vaksinasi sudah mencapai 70 persen di seluruh dunia pada paruh pertama tahun depan. Namun kenyataannya, dari 5,7 miliar dosis vaksin virus corona di seluruh dunia, hanya 2 persen disuntikkan di Afrika.
Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan virtual dari Washington dengan para pemimpin dan kepala eksekutif pada hari Rabu untuk meningkatkan distribusi vaksin secara global.
Untuk menunjukkan kekhawatiran AS terhadap bahaya penyebaran Covid-19 dalam pertemuan di PBB, Biden akan berada di New York hanya selama sekitar 24 jam. Usai bertemu Guterres pada hari Senin dan menyampaikan pidato setelah Bolsonaro pada pembukaan Selasa, Bidan akan kembali ke Washington.
Utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan Biden akan berbicara tentang upaya mengakhiri pandemi Covid-19, memerangi perubahan iklim, dan membela hak asasi manusia, demokrasi, dan tatanan berbasis aturan internasional.
Pidato Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada sesi debat umum (general debate) Sidang majelis Umum PBB yang diagendakan Rabu, 22 September 2021.
Indonesia akan mengangkat isu ketimpangan vaksinasi Covid-19 secara global. “Dengan adanya fakta ketimpangan vaksinasi di berbagai negara, saya rasa ini menjadi isu yang perlu diangkat di sidang majelis umum,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian A. Ruddyard saat menyampaikan pengarahan secara virtual tentang keikutsertaan Indonesia dalam SMU PBB, seperti dikutip Antara, Rabu (15/9).
Pada forum internasional tersebut, Indonesia akan mendorong upaya global untuk mengatasi isu ketimpangan vaksin dengan menekankan bahwa tidak ada negara yang bisa mengakhiri pandemi tanpa bekerja sama dengan negara-negara lain.
“Intinya tidak ada negara yang bisa jadi pemenang sendirian, (pandemi harus diselesaikan) bersama-sama,” tutur Febrian.
Selain isu vaksinasi Covid-19, Indonesia akan menyoroti beberapa isu lain, yaitu upaya menjaga ketertiban dunia, mendorong terciptanya perdamaian melalui dialog dan solusi politik guna mempercepat penyelesaian krisis seperti di Palestina, Afghanistan, dan Myanmar, serta penguatan mekanisme PBB dan multilateralisme.
Indonesia juga akan menjelaskan peran dan kapasitasnya sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022, anggota Dewan ECOSOC periode 2021-2023, dan sebagai presiden G20 untuk tahun 2022.