Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Junta Militer, Gerilyawan Myanmar Mulai Serang Puluhan Menara BTS

Reporter

image-gnews
Pengunjuk rasa menggunakan senjata rakitan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. REUTERS/Stringer
Pengunjuk rasa menggunakan senjata rakitan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 700.000 orang di Myanmar diperkirakan telah kehilangan akses internet setelah serangan terhadap menara BTS yang dijalankan oleh Mytel.

Mytel, perusahaan yang sebagian dikendalikan militer, mengatakan puluhan menara telekomunikasinya, Base Transceiver Station atau disingkat BTS, rusak.

Ledakan itu terjadi sejak Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), sebuah pemerintahan bayangan yang dibentuk untuk melawan kudeta militer 1 Februari, mendeklarasikan perang rakyat melawan junta pekan lalu.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan, memicu kemarahan nasional, pemogokan, protes, dan munculnya milisi anti-junta.

Terjadi peningkatan pertumpahan darah di beberapa daerah setelah NUG menyatakan pemberontakan dan meminta milisi baru, yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), untuk menargetkan junta dan asetnya.

"Penghancuran infrastruktur telekomunikasi telah merampas sarana untuk mengakses informasi, pendidikan, dan layanan penting di internet selama ratusan ribu," kata juru bicara Mytel, sebuah usaha antara tentara Myanmar dan Viettel, yang dimiliki oleh kementerian pertahanan Vietnam, dikutip dari Reuters, 18 September 2021.

Sebagian besar serangan terjadi di daerah pedesaan dan lebih dari 80 menara BTS milik Mytel telah dihancurkan, dengan Pasukan Pertahanan Rakyat mengklaim bertanggung jawab di beberapa daerah, menurut sebuah laporan oleh surat kabar Myanmar Irrawaddy minggu ini.

Seorang juru bicara militer Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tetapi buletin militer yang diterbitkan pada 12 September mencantumkan 68 ledakan di menara telekomunikasi. Buletin tidak menyebut milik siapa menara BTS yang diserang dan menuduh "organisasi teroris NUG" mempromosikan kekerasan.

Video di media sosial telah menunjukkan apa yang tampak seperti ledakan di menara BTS. Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi dengan PDF apa pun apakah mereka telah melakukan serangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya dalam konflik, militer Myanmar kadang-kadang juga menutup internet secara sepihak, terutama di kota-kota, dalam upaya untuk mengekang demonstrasi.

Deklarasi pemberontakan muncul di tengah frustrasi oposisi karena kurangnya dukungan nyata dari seluruh dunia dalam menentang junta.

"Sekarang orang telah menyadari bahwa kita harus berjalan sampai akhir terlepas dari bantuan internasional atau tidak," kata wakil menteri NUG Maw Htun Aung dalam pesan teks kepada Reuters.

Namun, sementara NUG telah menerima rentetan dukungan di media sosial di Myanmar, masih belum jelas seberapa besar deklarasinya akan mengancam militer yang diperlengkapi dengan baik.

"Saya akan memiliki harapan besar dalam revolusi kami jika semua PDF di seluruh negeri mengangkat senjata. Tapi untuk saat ini, mereka belum siap," kata seorang pendukung Angkatan Pertahanan Chinland berusia 27 tahun, yang didirikan di Chin, negara bagian Myanmar yang berbatasan dengan India.

Baca juga: Perusahaan Telekomunikasi Norwegia Telenor Jual Unit Operasinya di Myanmar

REUTERS | IRRAWADDY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

16 jam lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

Profil dan perjuangan Etnis Rohingya dan Uighur yang tersia-sia di tanah airnya. Mengapa mereka dipinggirkan?


WNI Korban Job Scam di Wilayah Konflik Myanmar Dievakuasi ke Medan, Berikut Kronologinya

3 hari lalu

WNI korban TPPO di Myanmar akan dipulangkan ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, pada Senin (26/6/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
WNI Korban Job Scam di Wilayah Konflik Myanmar Dievakuasi ke Medan, Berikut Kronologinya

Seorang WNI korban job scam di wilayah konflik Myanmar dievakuasi dan telah tiba di Medan.


Malaysia Evakuasi 121 Korban Penipuan Kerja dari Myanmar, Ada 1 WNI

4 hari lalu

WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar, awal April, 2023. Dokumentasi Keluarga
Malaysia Evakuasi 121 Korban Penipuan Kerja dari Myanmar, Ada 1 WNI

Seorang WNI termasuk dalam 121 orang korban job scam atau penipuan kerja yang dievakuasi Malaysia dari Myanmar.


Memaksimalkan Akses Internet di Lombok Timur

4 hari lalu

Memaksimalkan Akses Internet di Lombok Timur

Hadirnya BTS Bakti diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga di sekitar Puncak Jeringo


Akses Internet Warga di Kantor Desa

6 hari lalu

Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) BAKTI Aksi (Akes Internet) Kominfo di Desa Waworope, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. (TEMPO/Lourentius EP).
Akses Internet Warga di Kantor Desa

Akses Internet Bakti Kominfo dimanfaatkan seluruh kalangan masyarakat


Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

9 hari lalu

Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

Diskriminasi terhadap etnis Rohingya membuat Rohingnya melarikan diri dari Myanmar dan dikenal sebagai boat people atau manusia perahu


Cina Latihan Perang Dekat Perbatasan Myanmar, setelah Konvoi Truk 'Dibakar' anti-Junta

10 hari lalu

Asap membubung saat sebuah truk terbakar di dekat perbatasan Myanmar-Tiongkok, dekat Muse, Myanmar, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 23 November 2023. Video Diperoleh oleh REUTERS
Cina Latihan Perang Dekat Perbatasan Myanmar, setelah Konvoi Truk 'Dibakar' anti-Junta

Militer Cina memulai "kegiatan pelatihan tempur" sehari setelah konvoi truk yang membawa barang ke Myanmar terbakar.


Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

10 hari lalu

Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

Pengungsi Rohingya memilih berlabuh di Indonesia karena lebih mudah mendapat tempat tinggal.


Indonesia Bertemu Perwakilan Myanmar di Jakarta, Ini Pembahasannya

11 hari lalu

Kursi delegasi Myanmar kosong saat sesi pembukaan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di JCC, Jakarta, 15 November 2023. Dita Alangkara/Pool via REUTERS
Indonesia Bertemu Perwakilan Myanmar di Jakarta, Ini Pembahasannya

Indonesia, selaku Ketua ASEAN 2023, mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan utama Myanmar, termasuk kelompok pro-junta


Myanmar Serahkan 31 Ribu Pelaku Penipuan Online ke Cina

14 hari lalu

Phising adalah tindakan kejahatan penipuan dengan tujuan mendapatkan informasi data pribadi hingga rekening secara online. Ketahui ciri-cirinya. Foto: Canva
Myanmar Serahkan 31 Ribu Pelaku Penipuan Online ke Cina

Myanmar menyerahkan 31.000 tersangka penipuan online ke Cina setelah kedua negara sepakat bekerja sama memberantas penipuan melalui telepon.