TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak orang, tidur siang seringkali dijadikan pilihan ketika kurang tidur di malam hari atau untuk mengisi kembali energi sebelum melanjutkan aktivitas. Akan tetapi, di Spanyol, terdapat satu tradisi yang unik tentang tidur siang.
Pada abad ke-20, para petani di Spanyol biasa melakukan tidur siang guna menghindari waktu terpanas pada hari itu. Selain itu, setelah Perang Saudara, warga Spanyol juga biasa memiliki dua pekerjaan demi menghidupi keluarga mereka. Waktu dua jam di antara pergantian pekerjaan ini memungkinkan orang-orang Spanyol untuk mengisi ulang energi. Mengutip Oh My Good Guide, hal inilah yang kemudian melatarbelakangi terbentuknya siesta atau tradisi tidur siang.
Istilah siesta berasal dari bahasa Latin sexta, yang artinya jam keenam. Disebut jam keenam sebab waktu istirahat setelah enam jam berkegiatan merupakan tengah hari.
Waktu untuk melakukan siesta adalah pukul 2 siang hingga pukul 5 sore. Selain untuk menghindari teriknya matahari, alasan orang-orang Spanyol melaksanakan tradisi siesta yakni karena jam buka toko.
Menurut undang-undang yang berlaku di Spanyol, waktu pedagangan toko dibatasi hingga 72 jam per minggu dan delapan hari Ahad dalam setahun. Batasan ini membuat toko-toko tutup ketika warga bersembunyi dari panas.
Namun seiring berkembangnya jaman, tradisi siesta mulai ditinggalkan. Tekanan pekerjaan modern membuat banyak orang tidak memiliki waktu yang panjang untuk istirahat di siang hari.
Kini, 60 persen orang Spanyol tidak pernah tidur siang. Akhir pekan merupakan satu-satunya waktu di mana mereka bisa melakukan siesta setelah makan siang. Tradisi ini paling banyak dilakukan oleh kalangan orang tua atau selama musim panas berlangsung.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: