TEMPO.CO, Jakarta - Restoran, salon dan UMKM lainnya di Ibu Kota Manila sudah boleh beroperasi lagi pada Kamis, 16 September 2021 setelah tutup berminggu-minggu. Pemerintah Filipina mengganti kebijakan dengan lockdown lokal agar perekonomian bisa hidup kembali.
Ibu Kota Manila terdiri dari 16 kota dengan total populasi 13 juta jiwa. Kebijakan yang diberlakukan di Manila ini akan diterapkan di wilayah lain di Filipina jika terbukti bisa meningkatkan perekonomian, namun kasus positif Covid-19-nya tetap terkendali.
“Kami sangat gembira sekali karena restoran kami bisa buka kembali. Karyawan kami sekarang bisa bekerja kembali. Tadinya karyawan yang bertugas, gentian. Sekarang, semuanya bekerja,” kata Luciano Dalay, seorang manajer restoran.
Puluhan warga berebut untuk membeli masker di toko peralatan medis setelah pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona pertama, di Manila, Filipina, 31 Januari 2020. Wanita asal China berusia 39 tahun mengeluhkan batuk-batuk dan dikonfirmasi positif Virus Corona. REUTERS / Eloisa Lopez
Untuk restoran yang punya teras dan dimanfaatkan untuk tempat tamu makan, hanya boleh 30 persen dari kapasitas. Untuk tamu yang makan di dalam ruang restoran, juga masih dibatasi dan hanya untuk mereka yang sudah suntik dua dosis vaksin virus corona.
Acara kumpul-kumpul keagamaan dan perawatan kecantikan, sudah diperbolehkan dengan 30 persen dari kapasitas ruangan.
Wabah virus corona di Filipina salah satu yang terburuk di Asia. Pada Kamis, 16 September 2021, tercatat ada 21.261 kasus baru positif Covid-19. Dengan begitu, total ada 2,3 juta kasus virus corona di Filipina.
Sedangkan kematian akibat Covid-19 bertambah 277 orang sehingga total keseluruhan sudah 36 ribu kematian akibat Covid-19. Kenaikan tertinggi kasus baru virus corona terjadi pada Sabtu, 11 September 2021 dengan 26.303 kasus.
Baca juga: Sekolah Lockdown, Guru di India Mengajar di Emperan Rumah
Sumber: Reuters