TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memberikan kabar terbaru soal potensi dirinya tertular COVID-19 oleh lingkaran dekatnya. Dikutip dari kantor berita Reuters, Putin mengatakan dirinya harus menjalani isolasi mandiri beberapa hari sampai dirinya dinyatakan negatif COVID-19.
"Problemnya, tidak hanya 1-2 orang (yang tertular COVID-19 di sekitarnya), tapi ada puluhan orang. Jadi, saya harus mengisolasi diri selama beberapa hari," ujar Putin, Kamis, 16 September 2021.
Jika tidak harus mengisolasi diri, Putin sejatinya diagendakan menghadiri rapat blok keamanan yang dipimpin Rusia di Tajikistan secara langsung. Namun, karena isolasi tersebut, ia akhirnya mengikuti rapat secara virtual.
Perlu diketahui, Putin sudah dua kali menerima dosis vaksin COVID-19. Adapun vaksin yang ia gunakan adalah produk lokal, Sputnik V. Ketika dikabarkan dirinya berpotensi tertular COVID-19, Putin menganggapnya sebagai kesempatan untuk menguji langsung efek vaksin Sputnik V.
Secara terpisah, Jubir Pemerintah Rusia Dmitry Peskov melaporkan bahwa Putin dalam keadaan sehat di ruang isolasinya. Dan, kata Peskov, Putin diperkirakan akan menjalani isolasi mandiri selama sepekan yang berpotensi berdampak pada agenda-agenda kepresidenannya.
"Presiden Putin juga belum menetapkan apakah ia akan menghadiri pertemuan G20 untuk isu ekonomi pada akhir September di Roma," ujar Peskov.
Di kantor Pemerintah Pusat Rusia, Kremlin, pembatasan sosial ketat telah diterapkan untuk memastikan Putin jauh-jauh dari COVID-19. Salah satunya, semua pengunjung Kremlin harus melalui terowongan disinfektan. Selain itu, jurnalis yang mengikuti agenda kepresidenan harus menjalani PCR beberapa kali dan mereka yang akan menemui Vladmiri Putin wajib menjalani karantina serta tes COVID-19.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Isolasi Mandiri, Orang Dekat Positif Covid-19
ISTMAN MP | REUTERS