TEMPO.CO, Jakarta - Pavel Grudinin, 60 tahun, pengusaha buah strawberry yang kaya raya menuding otoritas telah memanfaatkan keluarganya agar menghentikan upayanya maju sebagai anggota parlemen Rusia. Grudinin sebelumnya dikenal sebagai pendukung Presiden Vladimir Putin.
Grudinin tidak bisa mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada pemilu 17 – 19 September 2021, setelah Komisi Pemilu Pusat Rusia (CEC) menolak pendaftrannya pada Juli lalu. Keputusan itu diambil CEC setelah Irina, mantan istrinya mengirim sepucuk surat ke lembaga tersebut untuk memperingatkan mengenai aset-aset mantan suaminya di luar negeri.
Pavel Grudinin, pengusaha buah strowberi dari Rusia yang terjun ke politik. Sumber: Reuters
Tuduhan Irina itu dibantah oleh Grudinin. Dalam pemilu parlemen Rusia, calon anggota parlemen yang punya kepentingan keuangan di luar negeri, dianggap melakukan hal ilegal.
Sedangkan putra Grudinin dan Irina, Artyom maju dalam pemilu parlemen Rusia dengan bergabung pada partai Rusia Bersatu. Partai ini adalah partai oposisi Grudinin.
“Ketika Anda dikhianati oleh keluarga sendiri, rasanya sungguh tidak mengenakkan,” kata Grudinin, yang menjalankan perkebunan buah strawberry di luar Ibu Kota Moskow.
Kremlin dan Partai Rusia Bersatu menyangkal ikut campur dalam proses pendaftaran di CEC. Komisi Pemilu Rusia mengatakan mereka tidak mempolitisasi hukum Rusia.
Pengacara Irina dalam sebuah konferensi pers pada Juli 2021 mengatakan kliennya ingin menggagalkan upaya mantan suaminya maju dalam pemilu parlemen Rusia karena dia waswas Grudinin akan menggunakan kekuatan politiknya untuk melukai bisnis Irina atau kepentingan lain, bahkan putra mereka Artyom.
Baca juga: Kandidat PM Jepang Memutuskan Mundur dan Alihkan Dukungan ke Taro Kono
Sumber: Reuters