Pelecehan Seksual, Simone Biles Salahkan FBI dan Komite Olimpiade

Reporter

Ekspresi Simone Biles dalam Final Beregu Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa, 27 Juli 2021. Atlet senam andalan Amerika Serikat tersebut mengagetkan publik dengan keputusannya menarik diri dari kompetisi beregu dan individual yang tersisa. REUTERS/Mike Blake
Ekspresi Simone Biles dalam Final Beregu Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa, 27 Juli 2021. Atlet senam andalan Amerika Serikat tersebut mengagetkan publik dengan keputusannya menarik diri dari kompetisi beregu dan individual yang tersisa. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Altet senam Simone Biles berderai air mata saat berbicara di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat bagaimana FBI dan pejabat di Komite Olimpiade bidang senam Amerika Serikat, gagal menghentikan pelecehan seksual yang dialami olehnya dan ratusan atlet lainnya yang menderita akibat ulah Larry Nassar, mantan dokter olahraga.

“Untuk memperjelas, saya menyalahkan Larry Nassar dan saya juga menyalahkan keseluruhan sistem yang membuatnya (Nassar) bisa melakukan penyalahgunaan,” kata Biles.

Simone Biles merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo. REUTERS/Mike Blake

Menurut Biles, Komite Olahraga Senam Amerika Serikat dan Komite Olimpiade serta Paralympic Amerika Serikat sudah gagal mengambil tindakan. Sedangkan FBI memilih tutup mata.

Pernyataan Biles dihadapan anggota parlemen Amerika Serikat itu, menggambarkan hal-hal yang memberatkan FBI, di mana penyelidikan terhadap Nassar sangat buruk sehingga dia masih bisa melanjutkan tindakan bejadnya pada lebih banyak korban selama lebih dari setahun sebelum dia akhirnya di tahan.

Direktur FBI Chris Wray tidak menyangkal. Dia menegaskan sudah memecat satu petugas yang dianggap sudah memalsukan wawancara McKayla Maroney pada 2015 perihal pelecehan seksual tersebut.

    

Dengan suara penuh amarah, Maroney pada 2015 mengungkap lewat telepon lebih dari 3 jam kepada FBI detail pengalaman yang dialami, yang bahkan ibunya tidak tahu atau belum pernah mendengar. Dia mengalami pelecehan seksual, bahkan saat pertandingan Olimpiade London oleh Nassar. Maroney menggambarkan Nassar bukan dokter olahraga, namun seorang pedophile.   

     

Baca juga: 5 Pelajaran Penting untuk Anak-anak dari Menonton Olimpiade Tokyo

Sumber: Reuters








Singgah ke New York, Presiden Tsai Ing-wen Disambut Komunitas China Pro dan Anti-Taiwan

2 jam lalu

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi isyarat saat berdiri di depan tentara saat berkunjung ke pangkalan militer di Chiayi, Taiwan 25 Maret 2023. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Singgah ke New York, Presiden Tsai Ing-wen Disambut Komunitas China Pro dan Anti-Taiwan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tiba di New York pada Rabu dalam persinggahan menuju Amerika Tengah.


Pedangdut Nassar Opname karena Kelelahan, Ini 12 Penyebab Orang Mudah Lelah?

4 jam lalu

Penyanyi dangdut Nassar. (Instagram/@kingnassar88)
Pedangdut Nassar Opname karena Kelelahan, Ini 12 Penyebab Orang Mudah Lelah?

Pedangdut Nassar harus opname karena kelelahan. Ini 11 penyebab seseorang kerap lelah dari tingkat keparahan yang ringan hingga yang serius.


Begini Sejarah Penemuan Pensil dengan Penghapus Karya Hymen Lipman

4 jam lalu

Jenis-jenis Pensil untuk Menggambar Berdasarkan Ketebalan dan Fungsinya
Begini Sejarah Penemuan Pensil dengan Penghapus Karya Hymen Lipman

Pensil dengan penghapus sangat praktis digunakan sehari-hari. Bagaimana sejarah penemuannya satu abad lebih?


Harvard dan UNC Terancam Kehilangan Keberagaman Ras, Ini Sebabnya

21 jam lalu

Seseorang memegang payung dengan  logo Harvard saat demonstran berkumpul mendukung tindakan afirmatif, karena Mahkamah Agung AS akan mempertimbangkan apakah perguruan tinggi dapat terus menggunakan ras sebagai faktor dalam penerimaan siswa dalam dua kasus,  di Washington, AS 31 Oktober 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Harvard dan UNC Terancam Kehilangan Keberagaman Ras, Ini Sebabnya

Harvard dan UNC terancam kehilangan kelompok minoritas, jika MA mengeluarkan larangan pertimbangan ras dalam seleksi mahasiswa baru


Korea Utara Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Kecil Hwasan-31, Dirancang Bisa Serang AS?

1 hari lalu

Tangkapan layar menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang memeriksa hulu ledak nuklir di lokasi yang dirahasiakan dalam gambar tak bertanggal yang digunakan dalam sebuah video. KRT/melalui Reuters TV/Handout melalui REUTERS
Korea Utara Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Kecil Hwasan-31, Dirancang Bisa Serang AS?

Korea Utara meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan akan memproduksi lebih banyak bahan nuklir tingkat senjata.


BLACKPINK Pertimbangkan Kolaborasi dengan Lady Gaga di Pertemuan Presiden AS dan Korea Selatan

1 hari lalu

Blackpink dan Lady Gaga. FOTO/Instagram
BLACKPINK Pertimbangkan Kolaborasi dengan Lady Gaga di Pertemuan Presiden AS dan Korea Selatan

BLACKPINK mendapatkan tawaran untuk tampil bersama Lady Gaga di acara kedatangan Presiden Yoo Suk Yeol ke Amerika Serikat.


AS: Tidak Ada Indikasi Rusia Telah Memindahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan teropong saat mengamati latihan militer
AS: Tidak Ada Indikasi Rusia Telah Memindahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

AS belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia telah memindahkan senjata nuklir ke negara tetangga Belarusia atau di mana pun


Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain

1 hari lalu

Pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem (10/3). AP/Ariel Schalit
Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain

PM Israel Benjamin Netanyahu terlihat kurang senang dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden agar dia menghentikan upayanya mengubah sistem peradilan.


AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

1 hari lalu

Suasana gedung apartemen yang dihancurkan oleh serangan militer Rusia di kota Borodianka yang rusak berat selama invasi Rusia ke Ukraina, di luar Kyiv, Ukraina 16 Februari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

Selain AS, Ukraina, Uni Eropa termasuk Belanda secara terbuka mendukung gagasan pengadilan khusus.


Kisah Adnan Syed: Divonis Seumur Hidup, Dibatalkan, Disidang Lagi

1 hari lalu

Adnan Syed di Baltimore City Circuit Courthouse di Baltimore, Maryland AS, 19 September 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Kisah Adnan Syed: Divonis Seumur Hidup, Dibatalkan, Disidang Lagi

Pengadilan banding Maryland, AS mengembalikan hukuman Adnan Syed, yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan mantan pacarnya namun kemudian dibebaskan.