TEMPO.CO, Jakarta - Altet senam Simone Biles berderai air mata saat berbicara di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat bagaimana FBI dan pejabat di Komite Olimpiade bidang senam Amerika Serikat, gagal menghentikan pelecehan seksual yang dialami olehnya dan ratusan atlet lainnya yang menderita akibat ulah Larry Nassar, mantan dokter olahraga.
“Untuk memperjelas, saya menyalahkan Larry Nassar dan saya juga menyalahkan keseluruhan sistem yang membuatnya (Nassar) bisa melakukan penyalahgunaan,” kata Biles.
Simone Biles merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo. REUTERS/Mike Blake
Menurut Biles, Komite Olahraga Senam Amerika Serikat dan Komite Olimpiade serta Paralympic Amerika Serikat sudah gagal mengambil tindakan. Sedangkan FBI memilih tutup mata.
Pernyataan Biles dihadapan anggota parlemen Amerika Serikat itu, menggambarkan hal-hal yang memberatkan FBI, di mana penyelidikan terhadap Nassar sangat buruk sehingga dia masih bisa melanjutkan tindakan bejadnya pada lebih banyak korban selama lebih dari setahun sebelum dia akhirnya di tahan.
Direktur FBI Chris Wray tidak menyangkal. Dia menegaskan sudah memecat satu petugas yang dianggap sudah memalsukan wawancara McKayla Maroney pada 2015 perihal pelecehan seksual tersebut.
Dengan suara penuh amarah, Maroney pada 2015 mengungkap lewat telepon lebih dari 3 jam kepada FBI detail pengalaman yang dialami, yang bahkan ibunya tidak tahu atau belum pernah mendengar. Dia mengalami pelecehan seksual, bahkan saat pertandingan Olimpiade London oleh Nassar. Maroney menggambarkan Nassar bukan dokter olahraga, namun seorang pedophile.
Baca juga: 5 Pelajaran Penting untuk Anak-anak dari Menonton Olimpiade Tokyo
Sumber: Reuters