TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut pada Rabu, 14 September 2021. Menurut pihak militer Korea Selatan, dua rudal itu ditembakkan dari daerah pedalaman ke laut lepas pantai timur.
"Badan intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis terperinci," kata militer Korea Selatan tanpa menyebutkan soal jangkauan rudal. Militer Korea Selatan meningkatkan pengawasan dan bersiaga penuh.
Jepang juga melaporkan bahwa sebuah objek ditembakkan dari Korea Utara ke wilayah zona ekonomi eksklusif di negara Matahari Terbit tersebut. Bisa jadi objek itu adalah rudal balistik Korea Utara.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyebut peluncuran itu keterlaluan. Dia juga mengecam keras tindakan itu sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan.
Baik Suga maupun Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, segera membahas peluncuran rudal Korea Utara.
Peluncuran rudal balistik dilakukan saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengunjungi Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Korea Selatan. Sebelumnya Wang berharap semua negara membantu perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, menurut kantor berita Yonhap.
"Tidak hanya (Korea) Utara, tetapi juga negara lain yang terlibat dalam kegiatan militer," ujar Wang.
Korea Utara terus mengembangkan sistem persenjataannya di tengah buntunya pembicaraan keringanan sanksi oleh Amerika Serikat. Negosiasi yang dimulai antara mantan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2018, berhenti sejak 2019.
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | CNA | REUTERS | AL JAZEERA