TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Hong Kong kembali menerima ancaman bom palsu. Ancaman bom ini adalah yang kedua kalinya dalam sepekan terakhir.
Akibat ancaman bom tersebut, maskapai Hong Kong Airlines tujuan Shanghai kembali mendarat di Hong Kong setelah 1,5 jam di udara. Adanya bom di dalam pesawat tersebut ternyata palsu.
Pesawat Airbus A330 Hong Kong Airlines berangkat dari bandara Hong Kong sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Pesawat mendarat dengan selamat pada pukul 16:24 waktu setempat.
Menurut maskapai, pesawat membawa 56 penumpang dan awak. Setelah mendarat, penumpang dievakuasi. Polisi pun naik ke dalam pesawat untuk mencari bom.
Semua tas, peralatan dan penumpang juga digeledah tetapi tidak ada keanehan. Meski pesawat kembali ke bandara Hong Kong, bandara tetap beroperasi seperti biasa.
Menurut polisi yang menyelidiki insiden tersebut, tidak ada penumpang yang terluka. Pesawat digeledah saat mendarat dan ancaman bom terbukti palsu.
Ancaman itu diterima melalui email ke situs Otoritas Bandara. Ancaman kedua dikirim melalui obrolan online di situs web.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai mengkonfirmasi bahwa mereka telah melaporkan ke otoritas terkait dan akan bekerja sama dalam penyelidikan.
Investigasi masih berlangsung. Pelakunya kemungkinan terancam penjara tiga tahun dan denda sekitar Rp 91 juta.
Beberapa acaman bom dilaporkan pekan ini bersamaan dengan perigatan 20 tahun serangan 11 September di Amerika Serikat. Sebelumnya penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong dievakuasi setibanya di Beijing.
Di tengah penerbangan, pihak otoritas bandara menerima ancaman bom di dalam pesawat Cathay Pacific yang sedang terbang itu. Namun ancaman tersebut tak terbukti.
Baca: Ramai Pemilik Hewan Peliharaan Hong Kong Pakai Jasa Krematorium Hewan
SIMPLEFLYING.COM | THE STANDARD.COM