TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 367 anak-anak di Singapura terinfeksi virus corona. Menurut Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary, dari jumlah tersebut 172 orang di antaranya terinfeksi varian Delta.
Secara keseluruhan, anak-anak di bawah usia 12 tahun menyumbang 0,6 persen dari kasus infeksi lokal di Singapura. Dari anak-anak yang terinfeksi, 50 kasus berusia 0-1 tahun, 83 anak berusia 2-4 tahun, 76 anak berusia 5-6 tahun dan 158 anak berusia 7-12 tahun.
Meski terinfeksi virus corona, menurut Puthucheary, tak satu pun anak-anak tersebut menderita penyakit parah yang membutuhkan bantuan oksigen atau dirawat di ICU.
Singapura belum memvaksinasi covid-19 anak-anak di bawah usia 12 tahun. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan vaksinasi untuk anak-anak baru dilakukan awal tahun depan setelah uji coba selesai dan ada persetujuan.
Data global menunjukkan, anak-anak yang terinfeksi covid-19 jarang mengalami penyakit parah seperti orang dewasa. Puthucheary mencatat bahwa anak-anak sakit parah akibat covid-19 hanya 0,7 persen di Israel, 0,3 persen di Korea Selatan dan 0,6 persen di Prancis. Sakit parah akibat covid-19 sebagian besar terjadi pada anak-anak yang memiliki penyakit bawaan seperti jantung, obesitas, diabetes atau asma.
Meskipun demikian, Singapura tetap mewaspadai meningkatnya jumlah kasus pada anak-anak. Menurut Puthucheary, pemerintah juga mewaspadai lebih banyak anak yang mungkin terinfeksi covid-19 di waktu mendatang.
Baca: Top 3 Dunia: Pasien Corona Berhubungan Seks, Makanan Kegemaran Kim Jong Un
CHANNEL NEWS ASIA