TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mewah milik panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum diambil alih oleh Taliban. Dostum yang pernah menjadi wakil presiden Afghanistan, memiliki sebuah rumah besar di Kabul.
Rumah tersebut saat ini berada di bawah pendudukan Qari Salahuddin Ayoubi, salah satu komandan yang paling kuat dari rezim Taliban. Ayoubi merebut mansion itu pada 15 Agustus, atau hari ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban. Saat itu Dostum diyakini telah melarikan diri dari Afghanistan.
Vila ini mewah luar biasa. Bangunannya dihiasi lampu gantung yang besar, aula, ruang tunggu, kolam renang di dalam ruangan dengan ubin pirus, rumah kaca tropis yang membentang beberapa ratus meter persegi, sauna, kolam uap model Turki, serta peralatan kebugaran yang lengkap.
Ayoubi meminta anak buahnya waspada agar tidak terbiasa dengan kemewahan seperti itu. "Islam tidak pernah menginginkan kita memiliki kehidupan yang mewah," kata Ayoubi. Ia menambahkan bahwa kemewahan berada di surga setelah kematian.
Ayoubi mengatakan kepada AFP, seperti dikutip dari Hindustan Times, bahwa dia tidak memiliki keinginan untuk kemewahan atau membalas dendam.
Sang pemilik rumah, Dostum saat ini berusia 67 tahun. Ia menjadi pejabat Afghanistan hingga 2020.
Sebuah laporan menyatakan Dostum melarikan diri ke Uzbekistan setelah provinsinya jatuh, meskipun Front Perlawanan Utara mengklaim mendapat dukungannya.
Berdasarkan laporan pada tahun 2001, Dostum dituduh membunuh lebih dari 2.000 pejuang Taliban dengan mengunci mereka dalam kontainer di tengah gurun. Mereka mati lemas di bawah terik matahari.
Dostum berada di Turki selama berbulan-bulan ketika serangan Taliban di Afghanistan. Dia diyakini sedang menjalani beberapa perawatan medis.
Secara etnis, Dostum adalah seorang Uzbekistan dan berasal dari provinsi Jawzjan utara Afghanistan. Dia kembali dari Turki pada Agustus, ketika provinsinya tertatih-tatih di depan Taliban.
Baca: Dewan HAM PBB: Taliban Ingkar Janji, Termasuk Soal Hak Perempuan
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA | HINDUSTAN TIMES