Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Saudara Myanmar: 18 Gerilyawan NGU yang Tewas Bermodal Senapan Rakitan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pemandangan asap dari kebakaran di Desa Kin Ma, Kotapraja Pauk, Wilayah Magway, Myanmar 16 Juni 2021, dalam gambar yang diperoleh Reuters dari media sosial.[REUTERS]
Pemandangan asap dari kebakaran di Desa Kin Ma, Kotapraja Pauk, Wilayah Magway, Myanmar 16 Juni 2021, dalam gambar yang diperoleh Reuters dari media sosial.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 18 orang, termasuk warga sipil tak bersenjata, tewas dalam kontak senjata dengan pasukan junta militer Myanmar di Wilayah Magway, Kamis lalu, demikian laporan Myanmar Now, Senin, 13 September 2021.

Ini merupakan bentrokan paling mematikan sejak pemerintah oposisi negara itu mengumumkan "perang perlawanan" terhadap rezim kudeta awal bulan September.

Pertempuran antara pasukan rezim dan kelompok perlawanan lokal pecah pada hari Kamis di desa Myin Thar di Kotapraja Gangaw Magway, menurut penduduk setempat.

Tiga belas anggota kelompok itu tewas dalam bentrokan itu, sementara lima penduduk desa—empat orang berusia lima puluhan dan seorang pria berusia 80 tahun—juga tewas, kata seorang wanita setempat kepada Myanmar Now.

Tun Ngwe, korban tertua, ditembak di bagian belakang kepala dengan tangan terikat di belakang, kata sumber setempat.

Mayat mereka yang tewas dalam bentrokan dan serangan lainnya dikremasi oleh penduduk setempat yang selamat pada hari Jumat, sumber tersebut menambahkan.

Para pejuang perlawanan lokal dikalahkan karena mereka masih muda dan tidak berpengalaman, serta hanya memiliki senjata kuno buatan tangan untuk bertarung, menurut seorang kerabat dari satu orang yang tewas dalam bentrokan itu.

“Mereka dari kelompok pertahanan kami adalah anak-anak yang baru saja menyelesaikan kelas 9 atau 10. Mereka semua masih terlalu muda. Dan mereka tewas dalam bentrokan itu,” kata kerabat itu.

Seorang warga desa Myin Thar yang termasuk di antara mereka yang mengambil mayat anggota pertahanan setempat mengatakan bahwa delapan dari 13 orang yang tewas dalam bentrokan itu tampaknya ditembak dari jarak dekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mereka yang tidak terbunuh oleh peluru artileri sebagian besar ditembak di kuil oleh tentara. Mereka bersembunyi ketika peluru artileri menghantam, tetapi tentara yang kemudian menemukan mereka menembak mati mereka karena pembangkangan mereka,” katanya.

Pertempuran dimulai ketika pasukan junta tiba di Myin Thar dari desa terdekat Thar Lin, di mana mereka telah membakar sebuah rumah pada hari itu. Kedua desa tersebut berada di seberang Sungai Myittha yang lebarnya lebih dari 240 meter, dengan Thar Lin di sisi barat dan Myin Thar di timur.

Setelah mendengar tentang penggerebekan di Thar Lin, warga Myin Thar memasang penghalang di dekat jembatan antara dua desa.

Para pejuang perlawanan memposisikan diri di sisi timur sungai dan berperang melawan sekitar 30 tentara di sisi yang berlawanan. Para pejuang Myin Thar awalnya berada di atas angin dalam bentrokan, yang berlangsung sekitar satu jam.

Berbekal senjata primitif, termasuk senapan berburu dan pipa berisi bubuk mesiu, para pejuang perlawanan melawan tentara dengan AK-47 dan senjata lain yang jauh lebih canggih, kata seorang penduduk lokal Myin Thar yang terlibat dalam bentrokan itu.

“Kami berhasil menembakkan sekitar 10 peluru yang mencapai sisi mereka,” katanya, menjelaskan bagaimana mereka menggunakan senjata pipa darurat mereka untuk menembak melintasi sungai.

Dia mengatakan, sejumlah tentara terluka dalam pertukaran ini. Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak junta Myanmar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

21 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

1 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

3 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

4 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

6 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

7 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

12 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

12 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

18 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.