TEMPO.CO, Jakarta - Pilot - pilot asal Afghanistan yang mendapat pelatihan di Amerika Serikat dan personel lainnya, pada Minggu, 12 September 2021, mulai meninggalkan sebuah kamp di Uzbekistan setelah sebulan berlindung di sana. Salah seorang pilot mengatakan sudah ada sebuah kesepakatan antara Amerika Serikat dan Taliban, dimana diantara tuntutan itu Taliban ingin pesawat-pesawat Afghanistan dikembalikan dan pilot boleh kembali ke Afghanistan.
Pilot yang tidak mau dipublikasi namanya itu, mengatakan kelompok pertama pilot-pilot yang berlindung di kamp di Uzbekistan, sudah terbang ke Uni Emirat Arab (UEA). Proses transfer ini berjalan dalam beberapa gelombang yang dimulai sejak Minggu, 12 September 2021 dan berakhir pada Senin 13 September 2021 atau sehari berikutnya.
Pilot-pilot terlatih asal Afghanistan yang berlindung di sebuah kamp di Uzbekistan, siap-siap meninggalkan negara itu menuju Uni Emirat Arab, Minggu, 12 September 2021. Sumber: Reuters
Wartawan Reuters telah melihat pilot-pilot asal Afghanistan mulai meninggalkan Uzbekistan. Utusan Amerika Serikat untuk PBB, belum mau berkomentar mengenai hal ini.
Pilot-pilot dari Afghanistan yang mendapat pelatihan dari Amerika Serikat, waswas untuk pulang ke negara asal mereka sehingga memilih berlindung di sebuah kamp di Uzbekistan. Mereka takut menjadi sasaran pembunuhan oleh Taliban. Namun Taliban meyakinkan mereka tidak akan melakukan aksi balas dendam setelah menguasai Afghanistan pada Agustus 2021 lalu.
Belum diketahui bagaimana nasib 46 unit pesawat terbang, termasuk pesawat penyerang A-29 dan helikopter UH-60 Black Hawk setelah para pilotnya berlindung ke Uzbekistan, negara tetangga Afghanistan. Angkatan Bersenjata Afghanistan saat ini runtuh dan Taliban memegang kekuasaan di negara itu.
Sumber di Amerika Serikat mengatakan, Taliban memberikan tekanan agar Uzbekistan mau menyerahkan personil udara Afghanistan itu dan pesawat-pesawat yang mereka bawa. Sedangkan John Herbst, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Uzbekistan memuji upaya evakuasi Amerika Serikat itu dan mengatakan Washington berhak melindungi pilot-pilot asal Afghanistan tersebut.
“Saya harap kita punya rencana yang akan dilaksanakan untuk memastikan pesawat yang dibawa para pilot itu kembali ke Amerika Serikat dan tentunya tidak kembali ke Taliban,” kata Herbst.
Baca juga: Pilot Asal Afganistan Terlunta di Perbatasan Uzbekistan
Sumber: Reuters