TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Jepang pada Ahad mengatakan mereka mendeteksi sebuah kapal selam yang diyakini milik China di perairan dekat pulau-pulau selatannya.
Angkatan Laut Jepang pada Jumat pagi mengidentifikasi sebuah kapal selam yang sedang menyelam berlayar ke barat laut di luar perairan teritorial dekat Pulau Amami Oshima, bagian dari Prefektur Kagoshima, kata kementerian, dikutip dari Reuters, 12 September 2021. Sebuah kapal perusak China juga terlihat di sekitarnya.
Kapal perusak dan pesawat patroli Angkatan Laut Jepang mengikuti kapal selam itu, yang berada di bawah air dan menuju barat laut, NHK melaporkan.
Kapal selam itu telah meninggalkan zona tambahan tanpa memasuki perairan teritorial Jepang pada Minggu pagi, dan terlihat berlayar ke barat di Laut Cina Timur.
Pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan kapal selam itu diyakini milik angkatan laut China, karena kapal perusaknya terlihat berlayar di dekat kapal selam itu.
Ini adalah pertama kalinya kapal selam asing terdeteksi di zona perairan Jepang sejak Juni tahun lalu, ketika apa yang diyakini sebagai kapal selam China sedang menavigasi di dekat pulau yang sama.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, 16 September 2020.[REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Angkatan Laut Jepang mengidentifikasi kapal-kapal itu di zona yang berdekatan, yang berada di luar perairan teritorial di mana kapal-kapal diharuskan mengidentifikasi diri mereka sendiri. Namun, Menteri Pertahanan Nobuo Kishi menginstruksikan stafnya mengumpulkan informasi dan menjaga pengawasan.
Jepang telah mengeluhkan banyak gangguan oleh kapal China di perairan teritorialnya dan di dekat pulau-pulau yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir. China sering bereaksi dengan marah terhadap kapal-kapal AS yang berlayar melalui wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan dalam apa yang disebut Washington sebagai pertunjukan kebebasan navigasi.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang mengunjungi Vietnam selama perjalanan Asia Tenggara, mengatakan kedua negara harus menahan diri dari tindakan sepihak terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit dan memperbesar perselisihan.
Pejabat di kedutaan besar China di Jepang belum berkomentar perihal laporan ini.
Kapal selam itu terus berada di bawah air ke arah barat di laut dekat Pulau Yokoate, kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Baca juga: Korea Selatan Sukses Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam
REUTERS | NHK