TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia memutuskan untuk membeli tambahan 1 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dari Uni Eropa. PM Australia Scott Morrison berkata, pembelian tersebut untuk menggenjot kampanye vaksinasi di Australia mengingat masih buruknya pandemi di negeri Kangguru itu.
Pembelian vaksin itu juga bertujuan untuk menjaga perekonomian Australia. Menurut laporan kantor berita Reuters, perekonomian Australia berpotensi masuk ke resesia kedua sebagai dampak dari lockdown COVID-19 yang berkali-kali diterapkan di sana.
Diberitakan sebelumnya, Australia memutuskan untuk mempertahankan kebijakan lockdown buka tutup di Australia hingga 70 persen penduduknya tervaksinasi penuh, Sejauh ini, target tersebut diestimasikan bakal tercapai di bulan Oktober.
"Ini kabar baik, harapan baru untuk program vaksinasi kita," ujar Scott Morrison, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 12 September 2021.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison tiba di bandara Haneda di Tokyo, Jepang, 17 November 2020. [REUTERS/Issei Kato]
Dengan tambahan 1 juta dosis, maka Australia total sudah memesan 26 juta dosis vaksin COVID-19 ke Moderna. Jika tak ada halangan, satu juta dosis ekstra itu akan sampai di Australia pekan depan.
Per berita ini ditulis, Australia tercatat memiliki 73 ribu kasus dan 1.091 kematian akibat COVID-19. Jumlah kasus per hari, pada Sabtu kemarin, tercatat ada 2000 orang di mana merupakan angka tertinggi sejauh ini. Hal tersebut, sedikit banyak, disebabkan oleh varian Delta COVID-19 yang lebih mudah menular.
Negara bagian New South Wales, di mana merupakan wilayah terpadat Australia, menjadi penyumbang jumlah kasus terbanyak. Sabtu kemarin, mereka mencatatkan 1.599 kasus per hari.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]
Secara terpisah, Selandia Baru melakukan langkah serupa. PM Selandia Baru Jacinda Ardern memutuskan untuk membeli ekstra 500 ribu dosis vaksin COVID-19 ke Pfizer. Seperti Australia, pembelian dilakukan karena situasi pandemi yang memburuk.
Ahad ini, Selandia baru mencatatkan 20 kasus baru. Total, Selandia baru memiliki 3.913 kasus dan 27 kematian akibat COVID-19 per hari. Untuk merespon hal itu, Selandia Baru mempertahankan lockdown di ibu kotanya, Auckland.
"Sekarang ada lebih dari cukup vaksin COVID-19 di negeri. Saya mengajak warga Selandia Baru yang belum divaksin untuk segera mengikutinya," ujar Ardern. Menurut data Reuters, 30 persen dari 5,1 juta penduduk Selandia Baru telah divaksinasi penuh. Capaian penyuntikkan vaksin COVID-19 itu termasuk yang terendah di dunia.
Baca juga: Australia Kirim 500 Ribu Dosis Vaksin Virus Corona ke Indonesia
ISTMAN MP | REUTERS