TEMPO.CO, Jakarta - Jambojet, penerbangan berbiaya terjangkau pertama asal Kenya, membuka rute penerbangan ke Goma, sebuah kota di timur Republik Demokratik Kongo. Penerbangan pertama dimulai pada Jumat, 10 September 2021 lalu, yang diharapkan bisa memenuhi permintaan lalu lintas penerbangan di Afrika.
Jambojet diluncurkan pada 2014 lalu oleh maskapai Kenya Airways. Afrika diharapkan bisa menjadi salah satu kawasan yang industri penerbangannya tumbuh pesat di dunia dalam dua dekade terakhir. Rata-rata setiap tahunnya industri ini mengalami perluasan sampai hampir 5 persen.
“Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan,” kata Vincent Rague, Kepala Jambojet.
Selain Jambojet, perusahaan asal Kenya lainnya seperti Equity dan KCB Group juga memperluas usaha ke Republik Demokratik Kongo, yang relative belum dimanfaatkan.
Rencananya, Jambojet akan terbang ke Kota Goma, yakni Ibu Kota Provinsi Kivu, dua kali dalam sepekan dari Nairobi. Nantinya, jumlah penerbangan akan dinaikkan sampai empat kali dalam sepekan.
Jambojet menggunakan pesawat-pesawat jenis De Havilland Dash 8-400, yang saat ini melayani enam rute penerbangan dari Ibu Kota Nairobi. Salah satu rute itu adalah kawasan resot-resot pinggir pantai Kenya.
Baca juga: Pesawat Azur Air Melakukan Pendaratan Darurat
Sumber: Reuters