TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian sangat yakin kelompok radikal Taliban sedang berbohong dan Prancis tidak sudi punya hubungan dengan pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan kelompok garis keras itu.
Ucapan itu tercetus sebelum Le Drian bertolak ke Qatar pada Minggu, 12 September 2021 untuk mendiskusikan masa depan serangkaian evakuasi dari Afghanistan.
“Mereka (Taliban) mengatakan akan mengizinkan sejumlah WNA dan warga negara Afghanistan meninggalkan Afghanistan dengan bebas. Mereka juga sudah mengatakan soal inklusifitas dan wakil pemerintah. Namun mereka itu sebenarnya sedang berbohong,” kata Le Drian.
Sejumlah milisi Taliban berjaga di luar bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, 16 Agustus 2021. Puluhan ribu warga Afganistan yang pernah bekerja dengan pemerintahan negara asing dikhawatirkan terancam bahaya saat Taliban menguasai Kabul. REUTERS
Menurut Le Drian, Prancis menolak mengakui atau punya hubungan dengan Afghanistan yang dipimpin oleh Taliban. Prancis menuntut ada langkah nyata dari taliba mengingat kelompok garis keras itu pun menginginkan kelonggaran ekonomi dan hubungan dengan dunia internasional.
“Semua ini terserah pada mereka,” kata Le Drian.
Paris sudah mengevakuasi sekitar 3 ribu orang dari Afghanistan. Pemerintah Prancis juga sudah menggelar pembicaraan teknis dengan Taliban agar kelompok rentan yang ada di Afghanistan bisa meninggalkan negara itu.
Le Drian mengatakan masih ada beberapa warga negara Prancis dan ratusan warga negara Afghanistan yang punya hubungan dengan Prancis, yang tertinggal di Afghanistan.
Baca juga: Taliban Bunuh Saudara Laki-laki Eks Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh
Sumber: Reuters