Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Afghanistan: Anggota Taliban Liar, Kotor, dan Tidak Tahu Sopan Santun

image-gnews
Militan Taliban terlihat berpatroli di salah satu alun-alun kota utama Kabul, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban berjaga-jaga di sejumlah titik vital Kabul setelah  Amerika menyelesaikan proses penarikan pasukan dan evakuasi warga. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Militan Taliban terlihat berpatroli di salah satu alun-alun kota utama Kabul, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban berjaga-jaga di sejumlah titik vital Kabul setelah Amerika menyelesaikan proses penarikan pasukan dan evakuasi warga. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang sebulan sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, warga lokal merasa tidak nyaman dengan kehadiran kelompok tersebut. Dikutip dari kantor berita Reuters, warga tidak nyaman melihat bagian kelompok bersenjata Taliban menghabiskan sebagian waktunya berpatroli, membawa senjati api, mengenakan perlengkapan tempur, tanpa adanya rantai komando yang jelas.

Bagi warga, kehadiran Taliban di Afghanistan adalah pemandangan asing. Mereka tidak terbiasa melihat personil bersenjata berkeliling ke sana kemarin. Hal itu diperburuk dengan perilaku Taliban yang dianggap liar serta taktik mereka yang keras dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

"Warga di Kabul membenci kehadiran mereka. Lihatlah mereka, mereka orang yang liar, tidak terurus, tidak berpendidikan, dengan rambut panjang dan pakaian yang kotor. Mereka juga tidak memiliki sopan santu sama sekali," ujar Ahmad, guru di Kabul, dikutip dari Reuters, Sabtu, 11 September 2021.

Sayangnya, kata Ahmad, warga Afghanistan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap situasi tersebut. Walhasil, sepeninggalan tentara asing, warga Afghanistan yang terpaksa beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kehadiran dan gaya hidup Taliban.

Beberapa adaptasi yang dilakukan warga mulai dari memanjangkan jenggot untuk pria, mengganti pakaian model Barat dengan baju tradisional perahan tunban, serta membiasakan diri berbicara menggunakan bahasa Pashto. Umumnya, warga Afghanistan memakai bahasa Dari untuk percakapan sehari-hari.

Seorang perempuan yang mengenakan Burqa berjalan melewati Pasukan Taliban yang memblokir jalan-jalan di sekitar bandara, di Kabul, Afghanistan. 27 Agustus 2021. Taliban juga melarang perempuan menekuni olahraga karena dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam yang diyakini, dengan alasan khawatir bagian tubuh perempuan akan terekspose ketika berolahraga. REUTER/Stringer

"Mayoritas anggota Taliban belum pernah ke Kabul dan mereka tidak menggunakan bahasa Dari. Sebagian menggunakan Pashto. Kalian akan mendengarkan bahasa Arab, Urdo, atau bahasa lainnya," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga pun juga mulai membiasakan diri untuk terbiasa dengan cara penertiban oleh Taliban yang keras. Tidak sedikit kasus anggota Taliban memukuli warga di Kabul dengan senjata untuk menertibkan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tentu saja ketika perempuan dan anak-anak melihat pemukulan itu, mereka jadi ketakutan. Pemerintahan Taliban sebelumnya juga buruk," ujar warga Kabul. Rahmatullah Khan.

Menanggapi keresahan warga, Taliban mengaku bertanggung jawab. Mereka pun menyatakan bahwa sejatinya mereka beolum siap memimpin kota dengan jumlah penduduk lebih dari lima juta orang. Namun, mereka tidak punya pilihan lain selain belajar untuk memimpin.

"Kami tidak menyangka pemerintahan sebelumnya akan kolaps begitu cepat, membuat kami tak memiliki waktu untuk menyiapkan diri. Kami juga akui anggota kami kebanyakan hanya tahu caranya berperang. Mereka belum pernah menjadi polisi," ujar Komandan Patroli Taliban, Seyed Rahman Heydari.

Heydari berkata, Taliban akan mencoba memperbaiki kualitasnya agar warga Afghanistan merasa nyaman hidup di kota masing-masing. Jika ada masalah, kata ia, Taliban akan dengan cepat membantu. "Jika ada masalah, baik itu maling atau orang bersenjata, kontak kami. Kami akan tindaklanjuti sesegera mungkin," ujar komandan Taliban di distrik 6 Kabul itu.

Baca juga: Dua Jurnalis Afghanistan Disiksa Taliban Saat Ditahan

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

4 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

21 hari lalu

Ekspresi seorang anak saat diteteskan vaksin polio dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

22 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

26 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

31 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

32 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

38 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

57 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan


Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

57 hari lalu

Seorang anak menerima vaksinasi polio selama kampanye anti-polio di pinggiran Jalalabad, Afghanistan, 1 Desember 2015. [REUTERS/Parwiz]
Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan


Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.