Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Jurnalis Afghanistan Disiksa Taliban Saat Ditahan

Reporter

image-gnews
Wartawan menunjukkan luka-luka mereka setelah dipukuli oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 8 September 2021, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. [Etilaatroz/via REUTERS]
Wartawan menunjukkan luka-luka mereka setelah dipukuli oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 8 September 2021, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. [Etilaatroz/via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua jurnalis Afghanistan dipukuli di tahanan polisi minggu ini setelah meliput unjuk rasa perempuan di Kabul di mana mereka ditahan oleh Taliban, kata editor mereka.

Zaki Daryabi, pendiri dan pemimpin redaksi surat kabar Etilaat Roz, berbagi gambar di media sosial dari dua reporter pria, satu dengan bekas merah besar di punggung bawah dan kaki dan yang lainnya dengan luka serupa di bahu dan lengannya.

Wajah kedua pria itu juga memar dan luka dalam gambar, yang diverifikasi oleh Reuters, dikutip 10 September 2021.

Ketika ditanya tentang insiden itu, seorang pejabat menteri Taliban, yang disebutkan dalam jabatannya ketika pemerintah baru diumumkan pada hari Selasa, mengatakan bahwa setiap serangan terhadap wartawan akan diselidiki. Dia menolak untuk diidentifikasi.

Daryabi mengatakan pemukulan itu mengirimkan pesan mengerikan kepada media di Afghanistan, di mana pers independen, yang sebagian besar didanai oleh donor Barat, telah berkembang dalam 20 tahun terakhir.

"Lima rekan kami ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam ini dua rekan kami dipukuli dan disiksa secara brutal," katanya kepada Reuters pada Kamis, sehari setelah kejadian.

Dia mengatakan wartawan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan disarankan oleh dokter untuk istirahat dua minggu.

Jurnalis menunjukkan luka-luka mereka setelah dipukuli oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 8 September 2021 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial.[Etilaatroz/via REUTERS]

Taqi Daryabi, salah satu dari dua wartawan Etilaat Roz, mengatakan tujuh atau delapan orang memukuli mereka selama sekitar 10 menit.

"Mereka akan mengangkat tongkat dan memukuli kami dengan sekuat tenaga. Setelah mereka memukuli kami, mereka melihat kami pingsan. Mereka membawa kami untuk mengurung kami di sel bersama beberapa orang lainnya," katanya. Reuters tidak dapat memverifikasi keterangannya secara independen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengan runtuhnya pemerintahan secara tiba-tiba, Etilaat Roz awalnya memutuskan untuk tetap tinggal dan beroperasi dengan harapan tidak akan ada masalah besar bagi media dan jurnalis," kata Daryabi.

"Tetapi dengan kejadian kemarin, harapan kecil yang saya miliki untuk masa depan media dan jurnalis di negara ini hancur," ujarnya.

Taliban, yang menduduki ibu kota Kabul pada 15 Agustus dan sekarang memerintah Afghanistan lagi setelah 20 tahun melawan pasukan asing dan Afghanistan, telah berjanji untuk mengizinkan media beroperasi dan menghormati hak asasi manusia.

Tapi insiden kekerasan dan pelecehan sejak mereka berkuasa telah menimbulkan keraguan di antara beberapa warga Afghanistan.

Terakhir kali Taliban memerintah negara itu dari 1996-2001 tidak ada media independen dan Internet masih dalam masa pertumbuhan.

Beberapa wartawan telah mengeluhkan penyerangan sejak Taliban kembali berkuasa, dan beberapa perempuan mengatakan mereka tidak diizinkan untuk terus bekerja di industri media.

Di bawah pemerintahan Taliban pertama, perempuan dilarang bekerja dan bersekolah. Taliban mengatakan dalam beberapa pekan terakhir, perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan kuliah di universitas dalam parameter hukum Islam.

Baca juga: Staf PBB di Afghanistan Dilecehkan sejak Taliban Berkuasa

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

3 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan


Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

7 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang pengolahan ban bekas di Marelan, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 17 November 2023. Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar gudang tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?


Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

8 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

10 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

10 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

Juru bicara TPNPB-OPM mengatakan penembakan terhadap anggotanya terjadi ketika korban sedang mendulang emas dan tanpa perlawanan.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

11 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

12 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.


Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

13 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

Sukandi, jurnalis di Halmahera Selatan, disiksa usai memberitakan penangkapan kapal pengangkut minyak Dexlite milik Polairud Maluku Utara oleh TNI AL.


Son Suk Ku Merasa Terbebani Perankan Reporter di Film Troll Factory

15 hari lalu

Son Suk Ku dalam film Troll Factory. Dok. Ace Maker Movie Works
Son Suk Ku Merasa Terbebani Perankan Reporter di Film Troll Factory

Son Suk Ku mengaku merasakan beban yang tidak biasa ketika memerankan seorang reporter dalam film Troll Factory.


KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

18 hari lalu

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.