TEMPO.CO, Jakarta -Moderna Inc sedang mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan suntikan penguat atau booster vaksin Covid-19 dengan vaksin flu. Perusahaan berharap vaksin yang sedang dikerjakan untuk virus pernapasan (RSV) dan penyakit lainnya yang berkaitan dengan pernapasan, bisa disuntikan tiap tahun.
"Ini adalah peluang yang sangat besar jika suntikan penguat berkhasiat tinggi," kata Chief Executive Officer Moderna Stéphane Bancel. Pernyataan itu diungkapnya Bancel saat presentasi di hadapan investor tentang obat yang sedang dikembangkan Moderna.
Ia mengatakan Moderna bisa menjadi perusahaan pertama yang memasarkan vaksin kombinasi Covid-19 dan flu itu. Saat ini Moderna sedang melakukan uji klinis vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua.
Moderna, Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE diperkirakan meraup miliaran dolar dari suntikan booster Covid-19, menurut analis dan investor layanan kesehatan. Suntikan vaksin influenza dan penyakit lain bisa meningkatkan keuntungan perusahaan berkali lipat.
Usai pernyataan Bancel, saham Moderna langsung naik 6,2 persen pada Kamis. Produsen obat tersebut sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza yang sedang dalam tahap pengembangan. Vaksin baru itu menggabungkan suntikan flu eksperimental dengan vaksin Covid-19.
Analis Oppenheimer & Co Hartaj Singh mengatakan uji klinis vaksin kombinasi kemungkinan akan dimulai selama 6-12 bulan ke depan. Ini adalah kejutan positif bagi investor.
"Pertanyaannya adalah setelah pandemi berakhir, berapa total penjualan vaksin dan seberapa besar Moderna bisa memperluas pasar itu," kata Singh.
Saat ini FDA sedang meninjau penggunaan vaksin Covid-19 Moderna untuk remaja di Amerika Serikat. Studi untuk anak-anak 2-6 tahun dan 6 bulan hingga di bawah 2 tahun juga masih berlangsung.
Baca: Moderna Uji Klinis Kombinasi Booster Vaksin Covid-19 dan Vaksin Flu
REUTERS