TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Sinovac untuk covid-19 akan diuji coba pada bayi 6 bulan hingga remaja berusia 17 tahun di Afrika Selatan. Uji coba ini adalah bagian dari studi yang dilakukan fase III global. Menurut keterangan perusahaan, pada Kamis, 9 September 2021, Sinovac menggandeng mitra lokal Numolux Group.
Studi ini akan mengevaluasi kemanjuran, imunogenisitas dan keamanan vaksin CoronaVac pada anak-anak dan remaja. Uji coba global juga akan dilakukan di Chili, Filipina, Malaysia dan Kenya dengan diikuti 14.000 peserta. Sedangkan di Afrika Selatan, peserta berjumlah 2.000 orang.
Uji coba telah disetujui oleh regulator obat Afrika Selatan SAHPRA. Anak pertama akan divaksinasi di Unit Penelitian Klinis MeCRU yang berbasis di Universitas Ilmu Kesehatan Sefako Makgatho pada hari Jumat.
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemanjuran dua dosis CoronaVac terhadap kasus COVID-19 bergejala pada anak-anak dan remaja. Kemanjuran juga akan dievaluasi terhadap rawat inap dan Covid-19 yang parah," kata Sinovac dan Numolux.
Pemerintah Afrika Selatan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin CoronaVac dalam program imunisasi bersama dengan vaksin buatan Pfizer dan Johnson & Johnson yang telah diberikan.
Pada Juli, SAHPRA telah memberikan otorisasi bersyarat untuk penggunaan vaksin Sinovac. Namun bulan lalu seorang pejabat kesehatan mengatakan pemerintah sedang mencari informasi dari perusahaan China tentang kinerja vaksin Sinovac terhadap varian virus corona Delta serta pada penderita HIV.
Tingkat vaksinasi covid-19 di Afrika Selatan rendah karena sulitnya bernegosiasi dengan perusahaan farmasi. Selain itu muncul varian virus corona Beta yang menggagalkan rencana penggunaan suntikan AstraZeneca pada Februari.
Sejauh ini, lebih dari 10,3 juta dari sekitar 60 juta penduduknya telah menerima satu dosis vaksin, setara dengan sekitar 17 persen dari populasi.
Baca: Korea Utara Tolak Tiga Juta Dosis Vaksin Sinovac dari COVAX
REUTERS