TEMPO.CO, Jakarta - Bandar udara Kabul kembali dibuka untuk penerbangan sipil, Kamis, 8 September 2021, sejak ditutup seusai Amerika Serikat mengevakuasi pasukan dan warga yang ingin meninggalkan Afghanistan akhir bulan lalu.
Pesawat Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang beroperasi. Sekelompok besar orang asing berada di dalam penerbangan tujuan Doha, demikian saluran televisi Al Jazeera melaporkan. Pesawat itu tiba di Kabul pada Kamis pagi membawa bantuan.
Sebelumnya, sejumlah penerbangan internasional telah masuk dan keluar dari Bandara Kabul dengan penumpang pejabat, teknisi dan bantuan. Maskapai Qatar adalah penerbangan sipil pertama sejak evakuasi menyusul jatuhnya ibukota ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021 ketika pasukan militer asing ditarik keluar.
"Kami berhasil menerbangkan pesawat pertama dengan penumpang," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Islamabad. Ia berterima kasih kepada Taliban karena membuka kembali bandara.
Ini menandai langkah penting upaya Taliban mengembalikan keadaan normal ke negara itu, yang menghadapi keruntuhan ekonomi dan krisis kemanusiaan.
Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa 200 orang asing di Afghanistan, termasuk orang Amerika, akan berangkat dengan penerbangan charter dari Kabul pada Kamis setelah pemerintah baru Taliban menyetujui evakuasi mereka.
Tim teknis Qatar dan Turki telah membantu memulihkan operasi di bandara, ketika 124.000 orang asing dan warga Afghanistan yang berisiko dievakuasi oleh pasukan pimpinan AS pada hari-hari setelah pengambilalihan Taliban.
Utusan khusus Qatar Mutlaq bin Majed Al Qahtani menggambarkan penerbangan keluar dari Kabul pada hari Kamis sebagai penerbangan reguler dan bukan evakuasi. Juga akan ada penerbangan pada hari Jumat, katanya.
“Sebut saja sesuka Anda, charter atau penerbangan komersial, semua orang punya tiket dan boarding pass,” kata al-Qahtani kepada Al Jazeera. "Mudah-mudahan, kehidupan menjadi normal di Afghanistan."
Berikutnya: 100 Warga AS Masih di Afghanistan