TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Rabu mengatakan dia telah menerima pencalonan partainya untuk sebagai kandidat calon wakil presiden dari Partai PDP-Laban dalam pemilihan umum tahun depan, namun pasangannya Senator Christopher Bong Go menolak maju.
Duterte dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Sementara ajudan lamanya Christopher "Bong" Go, seorang senator, dinominasikan sebagai calon presiden partai itu untuk pemilihan Mei 2022, menurut Reuters, 8 September 2021.
Bong Go pada hari Rabu menegaskan kembali bahwa dia telah menolak dan bahwa partai harus menghormati keputusannya.
"Saya ulangi, saya tidak tertarik mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu mendatang. Prioritaskan saja orang lain yang mungkin ingin," kata Bong Go, dikutip dari Rappler.
Fraksi PDP-Laban yang dipimpin Menteri Energi Alfonso Cusi pada Rabu secara resmi mencalonkan tandem Senator Bong Go dan Presiden Rodrigo Duterte untuk pemilihan presiden 2022, Rappler melaporkan.
Sementara faksi PDP-Laban lain yang dipimpin oleh senator Manny Pacquiao dan Aquilino Pimentel III, belum mengumumkan nominasinya, tetapi Pacquiao mengatakan dia tidak mau dengan jabatan wakil presiden. Partai PDP-Laban terpecah antara faksi yang mendukung Duterte dan faksi pendukung Pacquiao.
Fraksi Alfonso Cusi mengadakan konvensi nasional pada Rabu untuk secara resmi mengumumkan nominasi presiden, wakil presiden, dan senator untuk pemilihan mendatang.
Sebelumnya, kelompok politik mendukung tandem Go-Duterte untuk pemilihan presiden 2022 dalam resolusi yang disahkan dewan eksekutif nasional dan pejabat selama pertemuan online Agustus lalu, Inquirer melaporkan.
Ketika Duterte menerima pencalonan, Bong Go sebelumnya telah menolak dukungan fraksi, dengan mengatakan bahwa ia ingin fokus pada tugas Senatnya. Bong Go saat ini adalah ketua komite kesehatan Senat.
Sementara itu, selama pidatonya di konvensi nasional, Duterte mengatakan dia mencalonkan diri sebagai wakil presiden karena "cinta negaranya".
"Apakah itu ambisi? Mungkin. Apakah itu rasa cinta tanah air? Ya. Apakah itu benar-benar karena saya ingin melihat kesinambungan usaha saya meskipun bukan saya yang memberi arahan? Saya mungkin bisa membantu. Anda sudah tahu masalahnya: narkoba, terorisme, NPA," kata Duterte.
Baca juga: Putri Duterte Jadi Rebutan Politisi, Ditawari Jabatan Calon Presiden Filipina
REUTERS | RAPPLER | INQUIRER