TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah rumah sakit swasta di Kuala Lumpur, Malaysia, mulai membuka layanan vaksinasi Covid-19 berbayar baik untuk keperluan korporasi maupun individual.
"Program ini untuk karyawan asing dan lokal yang ingin cepat mendapatkan vaksinasi dan tidak mau antte," ujar Senior Corporate Executive Group Marketing and Strategic Communication KPJ Healthcare, Rismayani Puspita Sari di Kuala Lumpur, Selasa, 7 September 2021.
Dia mengatakan rumah sakit swasta membeli vaksin sinovac dari pemasok resmi di Malaysia bukan bersumber dari vaksin gratis dari Kementrian Kesehatan.
Menurut Rismayani vaksin berbayar tersebut mulai diiperkenalkan akhir Agustus.
"Banyak dari pabrik dan perusahaan di Malaysia tidak dapat beroperasi karena salah satu persyaratannya adalah para pekerja harus sudah divaksinasi penuh, sehingga membeli vaksin ke rumah sakit swasta menjadi salah satu pilihan daripada menunggu jatah vaksin gratis dari pemerintah," katanya.
Rismayani mengatakan pihaknya juga memberikan kesempatan kepada pekerja migran Indonesia yang tidak mempunyai dokumen dengan syarat membawa salinan paspor lama atau Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) karena sertifikat vaksinasi harus mencantumkan identitas nomer paspor.
Selain KPJ Ampang Putri rumah sakit lain yang menjual vaksin secara berbayar adalah Prince Court Hospital, Sunway Hospital dan Pantai Hospital
Biaya vaksinasi Sinovac dua dosis di KPJ Ampang Putri RM320 atau sekitar Rp 1 juta untuk korporasi dan RM350 atau sekitar Rp 1,2 juta untuk individual sedangkan biaya vaksinasi dua dosis di Prince Court Hospital RM342.
Sejumlah pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen menyambut baik adanya vaksinasi berbayar tersebut karena ada sejumlah ketakutan dari pekerja untuk menghadiri lokasi vaksinasi resmi.
"Vaksin berbayar sangat membantu. Selama ini mereka yang kosongan (tidak punya dokumen) takut ke pusat vaksinasi," ujar salah seorang TKI.