Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota di Rusia ini Ganti-ganti Nama, Sejak 1991 kembali Disebut St. Petersburg

Reporter

image-gnews
Aksi para peserta saat berlomba mendayung paddle board dengan kostum unik di sepanjang kanal Griboedov dalam Festival SUP (Stand Up Paddle)-Surfing di St.Petersburg, Rusia, Ahad, 12 Agustus 2018. AP Photo/Dmitri Lovetsky
Aksi para peserta saat berlomba mendayung paddle board dengan kostum unik di sepanjang kanal Griboedov dalam Festival SUP (Stand Up Paddle)-Surfing di St.Petersburg, Rusia, Ahad, 12 Agustus 2018. AP Photo/Dmitri Lovetsky
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dilansir dari laman Russia Beyond, Selasa, 18 Mei 2021, Peter the Great adalah penguasa Rusia pertama yang mengagumi Eropa beserta kemajuannya. Ia melakukan perjalanan melintasi Inggris, Belanda, Austria, dan negara-negara lainnya untuk melihat dan mempelajari adat istiadat, pembuatan kapal dan ilmu angkatan laut, serta pakaian istana kerajaan.

Pada 1703, Peter pun mendirikan ibu kota baru di rawa di delta Sungai Neva, Rusia Utara. Ia ingin lebih dekat dengan tetangga Swedianya dan lebih dekat ke Eropa secara keseluruhan. Penyair Alexander Pushkin menulis dalam salah satu puisinya, jika Kaisar ingin membuka "gerbang ke Eropa" dan mendapatkan akses ke Laut Baltik.

Untuk mengklaim hal ini, ia menamakan kota itu dengan nama paling "Eropa". Karena ia adalah penggemar Belanda, kota itu pertama kali dinamakan "Sank Pieter Burkh" dengan cara Belanda. Ini juga dilakukannya untuk menghormati Rasul Santo Petrus yang ia anggap pelindung surgawinya.

Sejak saat itu, orang terbiasa menyingkatnya menjadi Pieter (Piter) yang menjadi julukan populer. Tetapi pada 1724, surat kabar resmi, Vedomosti, mulai menyebut kota itu sebagai Sankt-Peterburg yang lebih akrab di telinga orang Jerman yang tinggal dan membangun kota, serta bertugas di istana Peter.

Dengan cepat, kota ini dikaitkan dengan pendirinya dan bukan Santo Petrus. Pushkin dalam berbagai puisinya menyebut kota ini sebagai "kota Peter" dan "ciptaan besar Peter".

Dua abad kemudian, kota ini berganti nama untuk pertama kalinya. Pada 1914, Rusia memasuki Perang Dunia I dan bermusuhan dengan Jerman. Kaisar Nicholas II memutuskan untuk menghilangkan nama Jerman di kota itu. 

Ia pun memerintahkan penggantian nama menjadi "Petrograd" yang secara harfiah dalam Bahasa Rusia berarti "Kota Peter". "Grad" sendiri adalah kata Rusia kuno untuk "gorod" atau kota. Meski sudah diubah, namun penduduk setempat belum terbiasa dengan nama baru. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

10 tahun kemudian, nama kota itu diubah lagi. St. Petersburg adalah kota revolusioner, ia merupakan tempat lahir Revolusi Bolshevik. Pada 1924, lima hari pasca kematian pemimpin Soviet, Vladimir Lenin, Dewan Kota Petrograd mengusulkan nama kota diubah menjadi "Leningrad".

Akhirnya, kota itu resmi berganti nama menjadi Leningrad. Selama 70 tahun pemerintahan Soviet, orang di dalam atau di luar Rusia biasa menyebutnya Leningrad. Misalnya, blokade Nazi terhadap kota ini selama Perang Dunia II disebut "Pengepungan Leningrad", bukan "Pengepungan Petersburg".

Tepat hari ini 30 tahun yang lalu, pada 6 September 1991 pasca Uni Soviet runtuh, menjadi Rusia nama kota itu diubah lagi. Pemerintah setempat pun mengadakan jajak pendapat publik. Hasilnya, lebih dari separuh warga mendukung inisiatif untuk mengembalikan nama lama St. Petersburg

AMELIA RAHIMA SARI 

Baca: Masjid Biru St. Peterburg Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia - Rusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

12 menit lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

1 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

1 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

3 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

7 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

15 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

15 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

20 jam lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

22 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

23 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.