TEMPO.CO, Jakarta - Patung Jenderal Perang Saudara Konfederasi Robert E. Lee, yang merupakan tokoh perbudakan, di Richmond, Virginia, dan merupakan pusat protes atas ketidakadilan rasial terutama setelah tewasnya George Floyd, akan diturunkan besok.
Persemakmuran Virginia mengumumkan pada hari Minggu, 5 September 2021, bahwa mereka akan menghapus patung perunggu seberat 12 ton di Monument Avenue pada hari Rabu, menyimpannya di tempat penyimpanan milik negara yang aman sampai keputusan tentang masa depannya diambil, demikian dilaporkan Reuters.
Baca juga:
Penghapusan patung yang dijadwalkan di ibu kota terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Agung Virginia dengan suara bulat memutuskan
bahwa Gubernur Ralph Northam dapat menurunkannya karena dokumen yang mengontrol lokasinya sudah usang.
Northam, seorang Demokrat, telah mengumumkan rencana untuk menghapus patung itu pada Juni 2020, 10 hari setelah seorang polisi kulit putih Minneapolis membunuh George Floyd, yang berkulit hitam, sehingga memicu protes nasional.
Patung-patung untuk menghormati para pemimpin dari pihak Konfederasi yang pro-perbudakan dalam Perang Saudara Amerika telah menjadi fokus protes terhadap rasisme dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga:
Tuntutan hukum yang berusaha untuk memblokir pemindahan diajukan oleh penduduk terdekat yang mengatakan bahwa mereka memiliki hak properti untuk menjaga patung itu tetap di tempatnya.
Namun Pengadilan tidak setuju, dengan mengatakan bahwa dokumen yang mengontrol lokasi patung itu sudah usang dan tidak dapat diterapkan.
Walikota Richmond Levar Stoney mengatakan apa pun yang menggantikan patung Lee harus mengirimkan pesan yang jelas bahwa "Richmond bukan lagi ibu kota Konfederasi. Kami adalah kota yang beragam, terbuka dan ramah, dan simbol kami perlu mencerminkan kenyataan itu."
Patung di atas alas granit setinggi 12,2 m berada di Monument Avenue, tempat wisata yang menarik di bekas ibu kota Konfederasi di Virginia.