TEMPO.CO, Jakarta - Mantan PM Inggris Tony Blair meminta negara-negara barat untuk mewaspadai bentuk-bentuk terorisme ke depannya. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan teroris ke depannya mengandalkan serangan bio-terorisme dalam modus operandinya.
Hal itu disampaikan Blair dalam konteks pandemi COVID-19 dan kemenangan Taliban di Afghanistan setelah Amerika menarik pasukannya. Menurutnya, ruang yang ditinggalkan Amerika dan tentara asing lainnya akan mendorong pertumbuhan kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan Al Qaeda di Afghanistan dan sekitarnya. Tak tertutup kemungkinan, kata ia, kelompok-kelompok itu akan mengembangkan terorisme gaya baru.
"Islam ekstrimis, baik ideologi mapun kekerasannya, adalah ancaman keamanan yang utama. Jika tak diawasi, hal itu akan menyerang kita terlepas di mana pun basis mereka berada. Peristiwa 9/11 adalah contohnya," ujar Blair dalam peringatan tragedi 9/11 yang digelar oleh lemgbaga think tank keamanan, RUSI, Senin, 6 September 2021.
Agar skenario terburuk terhindarkan, Blair menyarankan negara-negara Barat untuk terus memperbaiki titik-titik kelemahannya. Hal tersebut baik soal penanganan serangan virus maupun serangan teror.
"Pandemi COVID-19 juga mengajarkan kita soal bahaynya patogen mematikan. Kemungkinan bio-teror mungkin terdengar seperti kisah sains fiksi, namun alangkah baiknya kita mulai bersiap akan kemungkinan itu," ujar Blair menegaskan.
Baca Juga:
Sebagai catatan, bio-terorisme sesungguhnya bukan hal yang sepenuhnya baru. Hal tersebut sudah beberapa kali diujicoba menurut catatan sejarah. Salah satu penerapannya disebut terjadi selama Perang Dunia I di mana Jerman diduga mengujicoba Biological Warfare dengan menggunakan Anthrax dan Kolera.
Tony Blair, perlu diketahui, adalah PM yang mengirim pasukan Inggris ke Afghanistan pada 2001 lalu, membantu misi War on Terror Amerika. Adapun Inggris juga telah menarik pasukannya dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu bersama belasan ribu warga lokal maupun internasional yang tak lagi ingin tinggal di sana.
Baca juga: Taliban Disebut Tembak Polwan yang Sedang Hamil di Depan Keluarganya
ISTMAN MP | REUTERS