TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengajak Jerman untuk berinvestasi di Afghanistan dan memberikan bantuan kemanusiaan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Taliban mengatakan hal tersebut akan membantu pihaknya untuk memperbaiki kekurangan di bidang layanan kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur.
Diberitakan sebelumnya, Taliban telah mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada Agustus lalu. Setelah periode evakuasi beres pada 31 Agustus, Taliban mulai fokus membangun pemerintahan yang baru plus memperbaiki kondisi perekonomian Afghanistan dengan mencoba menjalin hubungan kerjasama dengan negara-negara tetangga.
"Pemerintah Jerman bisa membujuk pengusaha-pengusahanya untuk berinvestasi di negeri kami," ujar juru bicara Taliban, Zabihulah Mujahid, Senin, 6 September 2021.
Jerman, bersama negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, belum memastikan apakah akan mendukung pemerintahan Taliban atau tidak. Walau begitu, mereka tidak menutup kemungkinan tersebut asal Taliban benar-benar memenuhi komitmennya untuk menghormati hak asasi warganya, terutama perempuan.
Seorang pedagang penukaran uang Afghanistan menunggu pelanggan di pasar pertukaran uang, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
Jika Taliban berhasil memenuhi janji itu, Jerman berjanji tak hanya akan mengakui pemerintahan di Afghanistan, tetapi juga mengaktifkan kembali misi diplomatik serta dana bantuan pembangunan.
Sebelum Taliban mengambil alih, Jerman menjaga hubungan baik dengan Afghanistan. Bahkan, ketika pemerintahan pertama Taliban di Afghanistan jatuh di tahun 2001, Jerman aktif membantu implementasi demokrasi di sana.
"Kami ingin memulihkan kembali atmosfer yang bersahabat antara Afghanistan dan Jerman. Pemerintahan berikutnya akan membangun hubungan tersebut."
"Kami membutuhkan bantuan di sektor kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur," ujar Zabihullah Mujahid. Mujahid menambahkan, Taliban akan dengan senang hati menyambut Kanselir Jerman Angela Merkel sebelum ia mengakhiri periode kepemimpinannya tahun ini.
Saat periode evakuasi Agustus lalu, Jerman menyelematkan kurang lebih 5000 orang dari Kabul, Afghanistan. Dubes Jerman di Afghanistan, Markus Potzel, berperan bernegosiasi dengan Taliban untuk memastikan evakuasi tersebut berjalan lancar.
Baca juga: Taliban Klaim Menang di Lembah Panjshir, Ini 3 Hal yang Penting Diketahui
ISTMAN MP | REUTERS