TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Front Pemberontakan Nasional (NRF) Afghanistan, Ahmad Massoud, menyatakan dirinya siap bernegosiasi dengan Taliban perihal status lembah Panjshir. Walau begtiu, ia menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi dulu oleh Taliban.
"Untuk mencapai kedamaian, NRF siap untuk berhenti bertempur dengan kondisi Taliban juga menghentikan serangannya lebih dulu serta menyetop pergerakan militernya di Panjshir serta Andarab," ujar Ahmad Massoud, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 September 2021.
Ini bukan pertama kalinya Ahmad Massoud menawarkan negosiasi gencatan senjata dengan Taliban. Sebelum pertempuran NRF dan Taliban pecah di lembah Panjshir pekan lalu, Massoud sudah menawarkan negosiasi lebih dulu.
Menurut laporan kantor berita Reuters, sejumlah pertemuan sempat digelar. Seperti yang bisa dilihat, pertemuan-pertemuan itu tidak berujung hasil ataupun win-win solution. Kedua pihak dikabarkan saling menyalahkan perihal kegagalan negosiasi tersebut.
Per berita ini ditulis, Taliban belum memberikan respon apapun atas ajakan negosiasi dari Massoud maupun syarat-syarat yang dia ajukan. Jika mereka menyetujui, maka pertemuan akan digelar dengan dewan ulama sebagai mediatornya.
Mengacu pada perkembangan di Kabul, Taliban malah sudah mengklaim kemenangan di lembah Panjshir. Mereka mempublikasikan foto pasukannya menduduki kantor gubernur Panjshir. Adapun hal tersebut, menurut jubir Taliban Zabihullah Mujahid, menandakan pengumuman pemerintahan baru bisa segera dilaksanakan.
Baca juga: Taliban Klaim Kemenangan di Lembah Panjshir
ISTMAN MP | REUTERS