TEMPO.CO, Jakarta - Italia berencana memindahkan kantor Kedutaan Besarnya di Afghanistan ke Ibu Kota Doha, Qatar. Jika ini jadi dilakukan, maka Italia menjadi negara pertama dari Barat yang membangun secara permanen hubungan diplomatik di luar Afghanistan setelah negara itu diambil alih kelompok radikal Taliban.
Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio setelah sebelumnya negara-negara barat dan Uni Eropa memberikan sinyalemen mungkin akan menggunakan Qatar sebagai tempat baru untuk membangun hubungan diplomatik dengan Afghanistan.
Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Jerman dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 24 Agustus 2021. Taliban menegaskan tidak akan memperpanjang batas evakuasi warga yang dilakukan oleh negara asing. (Xinhua)
Banyak diplomat berlindung ke Qatar setelah evakuasi dari Ibu Kota Kabul pada bulan lalu. Qatar telah menjadi penengah untuk membuka dialog dengan Taliban sejak 2013.
Cina, Iran, Pakistan, Rusia dan Turki, masih mempertahankan kantor Kedutaan Besar mereka di Kabul dan tetap buka. Hal ini memberi mereka kesempatan lebih tinggi untuk secara langsung memberikan pengaruh pada ‘pemerintahan baru’ Afghanistan
“Saya akan berjumpa dengan Emir Qatar, lalu dengan Menteri Luar Negeri Qatar karena niat kami merelokasi kantor Kedutaan Besar kami yang ada di Kabul ke Doha. Qatar telah menjadi pusat hubungan diplomatik dengan rasa hormat pada pemerintah Afghanistan yang sedang di bentuk ini,” kata Di Maio.
Sumber di lingkup Taliban mengatakan Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban, akan memimpin pembentukan pemerintahan Afghanistan yang baru. Siapa saja yang ada di pemerintahan yang baru ini, akan diumumkan segera.
Baca juga: Amerika Diminta Kerja Sama dengan LSM Evakuasi Warga dari Afghanistan
Sumber: Reuters