Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Teror di Mal Selandia Baru Pernah Dipenjara dan Simpatisan ISIS

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Penikaman di sebuah mal New Lynn, Auckland, Selandia Baru pada 3 September 2021. Sumber: reuters
Penikaman di sebuah mal New Lynn, Auckland, Selandia Baru pada 3 September 2021. Sumber: reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak mati pelaku teror serangan dengan pisau pada pengunjung di sebuah supermarket di Auckland, Selandia Baru, Jumat, 3 September 2021.

Pria berumur 32 tahun warga negara Sri Lanka itu, sebelumnya pernah dihukum dan dipenjara sekitar tiga tahun sebelum dibebaskan pada bulan Juli lalu.

Akibat serangan itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berjanji memperketat undang-undang kontraterorisme. "Saya berkomitmen, bahwa segera setelah parlemen sidang, kami akan menyelesaikan pekerjaan itu - itu berarti bekerja untuk meloloskan undang-undang sesegera mungkin, dan paling lambat akhir bulan ini," kata Ardern pada konferensi pers, Sabtu, seperti dikutip Aljazeera.

Ardern sebelumnya mengatakan, bahwa pria itu terinspirasi oleh kelompok bersenjata ISIL (ISIS) dan dipantau terus-menerus.

RUU Perundang-undangan Kontra Teror memasukkan perencanaan dan persiapan yang mungkin mengarah pada serangan sebagai tindak kriminal, sehingga bisa menutup celah yang memungkinkan komplotan teror untuk tetap bebas.

Tetapi Ardern mengatakan tidak adil untuk berasumsi bahwa undang-undang yang lebih ketat akan membuat perbedaan dalam kasus ini.

“Ini adalah individu yang sangat termotivasi yang menggunakan kunjungan ke supermarket sebagai tameng untuk serangan. Itu adalah situasi yang sangat sulit,” katanya.

Ardern mengatakan, penyerang itu telah menjadi perhatian polisi pada tahun 2016 karena dukungannya terhadap ideologi kekerasan yang terinspirasi oleh ISIL.

Polisi mengikuti pria itu ketika dia pergi ke supermarket Countdown di mal New Lynn di Auckland. Polisi mengira dia pergi berbelanja, tetapi setelah mengambil pisau dari rak pajangan dia langsung melakukan serangan ke pengunjung di sekitarnya.

Polisi menembaknya dalam satu menit setelah awal serangan.

Pria itu tiba di Selandia Baru pada 2011 dengan visa pelajar dan tidak diketahui memiliki pandangan ekstrem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjadi perhatian polisi pada tahun 2016 setelah dalam sebuah unggahan di Facebook menyatakan simpati atas serangan, video kekerasan terkait perang, dan komentar yang menganjurkan kekerasan.

Pada Mei 2017, pria itu ditangkap di bandara Auckland karena pihak berwenang yakin dia akan bepergian ke Suriah. Dia didakwa tetapi dibebaskan dengan jaminan. Saat itu, polisi menyita pisau berburu dari rumahnya. 

Pada Agustus 2018, dia kembali membeli pisau dan ditangkap serta dipenjara. Dia dibebaskan pada Juli tahun ini ketika pengawasan dimulai, kata Ardern.

Ardern diberi pengarahan tentang kasus tersebut pada akhir Juli dan pada akhir Agustus dan para pejabat, termasuk komisaris polisi, mengangkat kemungkinan untuk mempercepat amandemen undang-undang kontraterorisme.

Ardern mengatakan penyerang tidak dideportasi, karena hal itu akan melanggar perintah pengadilan, yang juga mencegahnya mengidentifikasi pelaku.

Ardern tidak bersedia menyebut nama pelaku. “Tidak ada teroris, baik yang masih hidup atau sudah meninggal, yang pantas namanya disebutkan karena keburukan yang mereka lakukan,” katanya.

Pengelola supermarket Countdown mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengeluarkan pisau dan gunting dari rak, serta sedang mempertimbangkan apakah akan terus menjualnya.

"Kami ingin semua tim kami merasa aman ketika mereka datang untuk bekerja," kata Kiri Hannifin, manajer umum Countdown untuk keselamatan, dalam sebuah pernyataan media.

Jaringan supermarket lain di Selandia Baru juga telah mengeluarkan pisau tajam dari rak mereka, lapor media.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

Pengadilan Israel mendakwa saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan menghasut untuk melakukan terorisme.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

4 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

4 hari lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

5 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

8 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

8 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

16 hari lalu

Selandia Baru. Shutterstock
Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

16 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

17 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

20 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza