TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika telah memberikan sanksi kepada empat agen intelijen Iran. Gara-garanya, mereka mencoba menculik jurnalis dan aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Amerika, Alinejad Masih. Masih sendiri dikenal sebagai aktivis dan jurnalis yang kritis terhadap Pemerintahan Iran.
Dikutip dari kantor berita Reuters, sanksi diberikan setelah Kejaksaan Amerika menetapkan keempat agen intelijen terkait sebagai tersangka. Adapun keempatnya, yang dijerat dengan pasal penculikan, diketahui bernama Alireza Shahvaroghi Farahani, Mahmoud Khazein, Kiya Sadeghi dan Omid Noori.
Dari keempatnya, Farahani adalah agen intelijen iran yang memiliki status lebih senior sehingga diyakini sebagai koordinator utama. Sementara itu, Khazein, Sadeghi, dan Noori diyakini sebagai agen lapangan.
"Kami sepenuhnya sadar bahwa ada niatan dari Iran untuk mengincar (baca: menculik) warga negara Amerika, termasuk pejabat aktif ataupun non aktif," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, Jumat, 3 September 2021.
Pernyataan senada disampaikan oleh Kepala Kantor Keuangan untuk Kontrol Aset Asing, Andrea Gacki. Ia berkata, adanya upaya penculikan terhadap Masih adalah bukti betapa Iran berupaya memberangus kebebasan berpendapat, terutama suara-suara kritis terhadap pemerintahannya.
"Mengincar target yang berada di negara lain adalah bukti aksi represif yang dilakukan Iran melampaui batas kedaulatannya sendiri," ujar Gacki.
Dengan adanya sanksi Amerika, maka keempat agen intelijen Iran tersebut tidak bisa lagi mengakses aset ataupun properti mereka di Negeri Paman Sam. Seain itu, mereka juga tidak bisa melakukan transaksi keuangan terhadap satu sama lain ataupun terhadap warga Amerika. Di sisi lain, warga Amerika yang mencoba melakukan transaksi terselubung dengan keempat agen bisa menjadi target sanksi.
Pemerintah Iran telah merespon sanksi tersebut. Menurut laporan Reuters, mereka hanya mengatakan bahwa sanksi dan tuduhan agen Iran mencoba melakukan penculikan tidak berdasar.
"Klaim terbaru dari Pemerintah Amerika itu sungguh tak berdasar dan aneh. Saking anehnya tidak perlu saya tanggapi...Ini bukan pertama kalinya Amerika membuat tuduhan bak skenario film Hollywood, " ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
Baca juga: Geger Video Penyiksaan Tahanan, Kepala Penjara Iran Minta Maaf
ISTMAN | REUTERS