TEMPO.CO, Jakarta - Titik pertahanan terakhir pasukan pemberontak Afghanistan, lembah Panjshir, dikabarkan telah jatuh ke tangan Taliban. Dikutip dari kantor berita Reuters, kabar tersebut disampaikan oleh tiga sumber Taliban yang enggan disebutkan namanya.
"Atas berkat Allah yang Maha Esa, kami berhasil menguasai seluruh Afghanistan. Para biang masalah di sana telah dikalahkan dan sekarang Panjshir berada di bawah kendali kami," ujar salah satu komandan perang Taliban, Sabtu, 4 September 2021.
Per berita ini ditulis, Taliban belum memberikan konfirmasi resmi apapun soal situasi di lembah utara Kabul itu. Walau begitu, menurut laporan Reuters, suara tembakan selebrasi sudah terdengar di seluruh penjuru Kabul. Selain itu, di media sosial Facebook, simpatisan Taliban juga sudah merayakan kemenangan di Panjshir.
Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh, yang memimpin kelompok pemberontak di Panjshir, membantah kabar kemenangan Taliban. Meski mengakui bahwa pasukannya menghadapi serangan berat dari Taliban, ia membantah Panjshir telah jatuh ke tangan lawan.
" Tidak bisa dipungkiri bahwa kami berada di situasi yang sulit. Kami memang menghadapi invasi Taliban. Namun, kami berhasil mempertahankan Panjshir, kami melawan," ujar Amrullah Saleh yang mengatakan dirinya masih berada di Panjshir.
Amrullah Saleh saat masih menjadi calon wakil presiden pertama Ashraf Ghani berbicara selama kampanye pemilihan presiden di Kabul, Afganistan 13 September 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
Amrullah Saleh menegaskan kembali bahwa perjuangan kelompok pemberontak di Afghanistan belum usai dan masih akan berlanjut. Ia tidak menjelaskan seperti apa kondisi pasukannya saat itu.
"Pemberontakan terus berlanjut. Saya bertahan untuk tanah air dan akan mempertahankannya dengan penuh martabat," ujar Amrullah Saleh dalam cuitannya di Twitter, merespon kabar kemenangan Taliban di Panjshir.
Anak dari Amrullah Saleh, Ebadullah Saleh, juga membantah kabar lembah Panjshir jatuh ke Taliban. Ia berkata, ribuan tentara sisa-sisa Militer Afghanistan masih berjuang di Panjshir di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, anak dari mantan komandan Mujahidin Ahmad Shah Massoud.
Ahmad Massoud tak ketinggalan memberikan bantahan. Menurutnya, kabar kemenangan Taliban di Panjshir adalah berita bohong. "Kabar jatuhnya Panjshir menyebar luas di media Pakistan. (Kabar yang beredar) itu bohong," ujarnya via Twitter.
Di saat kelompok pemberontak berjuang di Panjshir, Taliban tengah memfinalisasi pemerintahannya di Afghanistan. Pemerintahan baru bentuka Taliban dikabarkan akan terdiri dari 25 kementerian dengan dewan konsultatif atau dewan syura yang beranggotakan 12 cendekiawan Muslim.
Baca juga: Taliban Klaim Kepung Provinsi Panjshir, Tawarkan Perundingan ke Ahmad Massoud
ISTMAN MP | REUTERS