TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat vaksin Inggris tidak merekomendasikan vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 12-15 tahun yang sehat. Dikutip dari Channel News Asia, Mereka lebih memilih untuk mengambil pendekatan pencegahan untuk menilai dampak jangka panjang dari efek samping berupa peradangan jantung yang langka.
Saran tersebut, jika diterima, akan membuat Inggris memiliki pendekatan kampanye vaksinasi yang berbeda dibanding Amerika Serikat dan Eropa. Saat ini, Amerika dan sejumlah negara Eropa menerapkan kampanye vaksinasi yang mencakup kelompok usia lebih luas.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris dengan cepat akan menggelar kampanye vaksinasi yang lebih luas. Namun, untuk kali ini, mereka ingin mengkaji lebih lanjut masukan dari penasihat, terutama dampak terhadap masyarakat.
Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi COVID-19 Inggris (JCVI) mengatakan, ada sedikit manfaat bagi anak-anak apabila menerima vaksinasi Covid-19 dalam kondisi sehat.
"Pandangan JCVI adalah bahwa secara keseluruhan, manfaat kesehatan dari vaksinasi COVID-19 untuk anak sehat berusia 12 hingga 15 tahun sedikit lebih besar daripada potensi bahayanya," kata Wei Shen Lim, Ketua Imunisasi Covid-19 untuk JCVI.
"Mengambil pendekatan kehati-hatian, margin manfaat ini dianggap terlalu kecil untuk mendukung vaksinasi COVID-19 universal untuk kelompok usia ini saat ini," ucap Wei Shen Lim menambahkan.
JCVI menambahkan bahwa mereka akan memperluas kelayakan untuk vaksinasi Covid-19 ke lebih banyak anak berusia 12 hingga 15 tahun dengan kondisi kesehatan parah. Hal itu mengacu pada data bahwa sebagian besar dari anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 memiliki kondisi seperti itu.
Baca juga: Studi di Inggris: Anak-anak Alami Long Covid Sakit Kepala hingga 15 Minggu
ANDITA RAHMA | CHANNEL NEWS ASIA