TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan baru Afghanistan pimpinan Taliban akan terdiri dari 25 kementerian dengan dewan konsultatif atau dewan syura yang beranggotakan 12 cendekiawan Muslim, kata sumber internal Taliban kepada Reuters.
Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan segera diumumkan.
Mullah Baradar, yang mengepalai kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, dalam posisi senior di pemerintahan, kata tiga sumber, dikutip dari Reuters, 3 September 2021.
Haibatullah Akhundzada, pemimpin agama tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam, kata sumber Taliban lainnya.
Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, berbicara selama pembicaraan antara pemerintah Afganistan dan gerilyawan Taliban di Doha, Qatar, 12 September 2020. [REUTERS/Ibraheem al Omari]
Ketika Taliban telah berbicara tentang keinginan mereka untuk membentuk pemerintah konsensus, sebuah sumber yang dekat dengan Taliban mengatakan pemerintah sementara yang sekarang dibentuk hanya akan terdiri dari anggota Taliban.
Taliban juga sedang merencanakan loya jirga atau majelis akbar, dalam enam hingga delapan bulan, untuk menyatukan para tetua dan perwakilan di seluruh masyarakat Afghanistan untuk membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan, kata sumber itu.
Semua sumber Taliban memperkirakan kabinet pemerintah sementara Afghanistakan akan segera diselesaikan tetapi belum dipastikan kapan, dengan beberapa mengatakan itu akan diselesaikan pada Jumat, sementara sumber Taliban yang lain memperkirakan itu akan memakan waktu hingga pertengahan minggu depan.
Baca juga: Pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar Akan Memimpin Pemerintahan Baru Afghanistan
REUTERS