TEMPO.CO, Jakarta - El Salvador akan melakukan reformasi bidang peradilan dengan mengupayakan pemberhentian pada semua hakim, yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Rencana ini sudah disetujui oleh sekutu-sekutu Presiden El Salvador Nayib Bukele, namun dikritik oleh Amerika Serikat.
Pada Kamis, 2 September 2021, sumber di pemerintah Amerika Serikat menyebut reformasi ini bagian dari agenda Presiden Bukele. Selain hakim, mereka yang bakal kena pemberhentian kerja ini adalah jaksa penuntut yang sudah berumur 60 tahun dan yang bekerja di kantor-kantor cabang pengadilan.
Data kejaksaan El Salvador memperlihatkan sekitar satu-per-tiga dari hampir 700 hakim dan puluhan jaksa penuntut umum, akan kehilangan pekerjaan mereka berdasarkan rencana reformasi bidang peradilan yang digagas Bukele.
Jean Manes, Kepala bidang urusan bisnis dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di El Salvador, mengkritik kebijakan itu yang diputuskan berdasarkan standar umur.
“Reformasi ini mengkhawatirkan kami. Pengalaman, wawasan yang luas dan bijak sangat bermanfaat dalam institusi hukum,” kata Manes.
Menurut Manes, El Salvador berisiko menyusutkan sendiri orang-orang yang berbakat. Kebijakan ini pun digambarkan oleh Manes sebagai diskriminasi umur. Presiden Bukele enggan mengomentari ucapan Manes tersebut.
Baca juga: El Salvador Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran
Sumber: Reuters