TEMPO.CO, Jakarta - Korban jiwa akibat banjir bandang, yang disebabkan badai Ida, di empat negara bagian di timur laut Amerika Serikat bertambah menjadi 44 orang. Badai Ida, yang berupa hujan lebat, telah menyapu mobil-mobil, menenggelamkan jalur kereta bawah tanah di New York City dan menghentikan sementara penerbangan.
Phil Murphy, Gubernur New Jersey, mengatakan setidaknya 23 orang meninggal dalam badai Ida, yang menyapu wilayah negara bagiannya. Tercatat pula ada 13 orang tewas di wilayah New York City, 3 korban jiwa di wilayah pinggir kabupaten Westchester.
Pemandangan dari udara menunjukkan rumah-rumah yang hancur diterjang banjir akibat Badai Ida di Louisiana, di Grand Isle, Louisiana, AS, 31 Agustus 2021. Badai Ida, badai besar pertama yang menyerang Amerika Serikat tahun ini, mendarat sekitar tengah hari pada 29 Agustus sebagai badai Kategori 4 yang ganas di atas Port Fourchon, pusat industri minyak lepas pantai Teluk, dengan kecepatan angin hingga 240 km per jam. REUTERS/Marco Bello
Diantara korban tewas itu, 3 orang yang ditemukan meninggal di basement atau ruang bawah tanah di wilayah Queens, New York City. Sebanyak 4 warga di Elizabeth, New Jersey, meninggal di komplek perumahan yang mereka huni, yang dibanjiri air setinggi 2,4 meter.
Di wilayah Somerset, New Jersey, setidaknya empat pengendara motor tewas. Satu orang di Maplewood Township, New Jersey, hanyut saat dia mencoba menyingkirkan puing-puing dari saluran pembuangan air.
“Yang menyedihkan, semakin banyak teman-teman kita meninggal akibat musibah ini,” kata Gubernur Murphy.
Badan prakiraan cuaca mengkonfirmasi angin kencang yang menyapu wilayah Maryland pada Rabu, 1 September 2021 telah membuat dua pohon tumbang. Satu pohon tumbang di Annapolis dan satu lagi di Baltimore. Satu korban, 19 tahun, meninggal saat mencoba menyelamatkan ibunya dari apartemennya yang kebanjiran di Rockville, Maryland.
Baca juga: Badai Ida: New York Banjir Bandang
Sumber: Reuters