TEMPO.CO, Jakarta - Dua atlet dari Afghanistan tiba di Ibu Kota Tokyo pada Sabtu, 28 Agustus 2021, untuk mengikuti Tokyo Paralympics 2020. Satu dari dua atlet itu adalah yang muncul di sebuah video meminta pertolongan agar bisa meninggalkan Kabul sehingga dia ikut ambil bagian di Tokyo Paralympics 2020.
Komite Internasional Paralympic dalam keterangan mengatakan dua atlet asal Afghanistan itu adalah Zakia Khudadadi atlet taekwondo dan Hossain Rasouli atlet lompat jauh. Mereka di evakuasi dari Afghanistan sepekan lalu dan mendarat di Paris, lalu melanjutkan penerbangan ke Tokyo. Keduanya sudah menjalani tes virus corona sebelum diizinkan masuk ke kampung atlet.
“Melalui partisipasi mereka di Tokyo Paralympics 2020, kedua atlet ini menyerukan harapan, perdamaian dan solidaritas bagi masyarakat Afghanistan dan dunia,” demikian keterangan Komite Internasional Paralympic.
Medali Paralimpiade Tokyo. (paralympic.org)
Awalnya, kedua atlet tersebut harusnya tiba di Tokyo pada 17 Agustus 2021. Namun mereka tidak bisa meninggalkan Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan. Perebutan kekuasaan ini, mendorong ribuan orang meninggalkan Bandara Kabul untuk meninggalkan negara itu.
“Saya meminta kepada Anda semua, saya perempuan Afghanistan dan saya mewakili perempuan Afghanistan untuk meminta bantuan pada Anda,” kata Khudadadi, dalam sebuah rekaman video saat meminta pertolongan agar bisa keluar dari Kabul dan mengikuti kejuaraan Tokyo Paralympic 2020.
Sebelumnya otoritas Paralympic menyebut atlet-atlet dari Afghanistan tidak bisa bertanding dalam Tokyo Paralympic 2020, yang dimulai sejak 24 Agustus 2021. Namun menjanjikan agar mereka bisa berpartisipasi dalam Paralympic 2024 di Ibu Kota Paris, Prancis.
Baca juga: Rumiah Kartoredjo, Atlet Jadi Polwan Pertama Menjabat Kapolda di Indonesia
Sumber: Reuters